Chapter 12 : Elemen Ice

5.3K 734 109
                                    

Orang berjubah itu mengangkat tangannya, seketika cahaya terang muncul dengan sinar keunguan, memperlihatkan setengah wajahnya yang tak memakai topeng peraknya. Orang itu tepat mengarah kearahnya.

Jungkook memperhatikan waspada orang berjubah itu. Tak lama ia melihat orang itu menyeringai. Lalu menghilang, ia lalu memperhatikan sekitar yang kembali sepi. Tapi—

Bumm.....

Bunyi ledakan tiba-tiba terdengar di malam yang sepi.

******

Dibelakang sekolah tepatnya di tengah hutan terlihat seseorang dengan wajah yang terlihat kecewa, ia terus mengeluarkan semua elemennya lalu melempar sembarangan kearah pohon.

Pohon-pohon yang awalnya berdiri tegak kini justru hancur karena Hoseok.

"Hiks....kenapa kau pergi kook? WAE? Kenapa kau tidak bisa menunggu sebentar hiks...." Teriaknya marah entah ditujukan untuk Jungkook atau dirinya.

Ia terus mengeluarkan elemen angin dan airnya, lalu ia gabubgkan. Seketika angin berhembus kencang disertai putaran badai didepannya.

Iris matanya berubah hijau. Tangannya bercahaya ia menggerakkan badai itu keatas lalu dilemparnya kearah samping dimana bebatuan besar berada. Saat hampir mengenai bebatuan itu tiba-tiba kubah tanah muncul. Badai milik Hoseok bertabrakan dengan kubah tanah itu. Seketika terjadi ledakan kecil disana.

Hoseok hanya melihat dengan tatapan kosong, kubah tanah lalu kembali muncul didepan Hoseok. Mencoba melindungi Hoseok dari ledakan itu.

Tubuh Hoseok ditarik dari belakang membuatnya berbalik secara paksa, dan menemukan Namjoon yang sedang menatap marah padanya.

"APA KAU GILA?" Teriak Namjoon marah.

"Namjoon" gumam Hoseok pelan sadar dengan apa yang baru saja ia lakukan.

"Ck kau ingin mati" sentak Namjoon tak habis pikir. Hoseok menggeleng kuat. Iris matanya kembali seperti semula. Ia terduduk di tanah dengan tangan menutupi wajahnya.

"Jika kau ingin mati aku bisa membantumu" ucap Namjoon lagi. Tak peduli jika saat ini Hoseok terduduk. Ia kesal. Ia marah. Ia tau perasaan Hoseok sedang tak baik. Ia hanya tak bisa diam melihat Hoseok ingin menghancurkan bebatuan lalu batu itu akan menghantam dirinya. Bahkan ia hanya diam. Batin Namjoon kesal.

Namjoon menghela nafasnya sambil menatap langit malam. Ia lalu menoleh ke bawah, kearah Hoseok. Bahunya bergetar karena menangis. Membuat Namjoon sedikit merasa bersalah. Ia lalu ikut duduk dan memeluk tubuh Hoseok.

"Ck sudahlah, mianhae kata-kata ku terlalu kasar" ucap Namjoon.

Hoseok menggeleng, ia menghapus air mata dengan cepat, lalu mengangkat kepalanya.

"Ini salahku, tak seharusnya aku emosi" ucapnya. Ia lalu melihat sekeliling yang sudah hancur berantakan.

"Hancur sekali" lanjutnya.

Namjoon menggeleng, "Ck kau seperti dongsaeng ku saja jika begini" ucapnya membuat Hoseok menggerutu.

"Ck aku Hyungmu" gerutu Hoseok dengan hidung merah dan mata yang sembab. Ia menoyor pelan kepala Namjoon.

Namjoon hanya terkekeh.

"Ne, ne Hoseok Hyung" ucap Namjoon tertawa. Membuat Hoseok mendengus.

Bumm....

Tiba-tiba terdengar bunyi ledakan membuat mereka berdua terkejut.

"Apa itu?" Ucap Hoseok terkejut.

Elemental : Devil's [Book 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang