Fate Of Kanaya [REVISI]

11

Kalau ada typo, komen ya

Happy reading ✨

Davino Arlangga Dergantara

____________________

Bandung,11 Januari 2020

Kana memandang pantulan dirinya di sebuah cermin besar. Jantungnya sedari tadi terus berdetak dua kali lebih kencang. Cewek itu tak sabar untuk bertemu dengan pacarnya, siapa lagi kalau bukan Davin.

Cewek berbaju abu abu tersebut melangkahkan kakinya keluar kamar setelah selesai merapikan dirinya. Katanya, Davin mau ajak Kana kesebuah tempat yang tidak akan pernah dilupakannya.

"Ma, pa, gimana penampilan aku?" Tanyanya kepada dua orang yang sedang duduk di sofa.

"Mau bagaimana pun, anak mama tetep cantik" kata Meera mencubit gemas pipi Kana.

"Aku deg-degan" cewek itu mengigit bibir bawahnya.

"Masa cuma diajak jalan jalan sampe deg-degan, apalagi diajak nikah" kekeh Edward melihat tingkah putrinya.

Entahlah, Kana memang seperti itu. Setiap dia akan bertemu dengan Davin, cewek itu selalu merasa deg-degan. Padahal mereka pacaran surah hampir 4 tahun.

Cukup lama Kana menunggu, akhirnya cowok itu datang. Terlihat Kana mulai menundukkan kepalanya karena malu dan tak berani menatap wajah Davin terlalu lama. Ah, Kana memang aneh!

"Jangan kemalaman pulangnya" ucap Edward ketika Davin dan Kana berpamitan.

"Yaudah, hati hati" ucap Meera dibalas anggukan oleh Davin.

"Sip, kita berangkat dulu"

___________________

Mobil yang di kendarai Davin akhirnya berhenti di suatu tempat. Sebelum turun mata Kana terlebih dahulu ditutupi katanya sih Davin mau buat kejutan.

Perlahan cowok itu mengarahkan tubuh Kana ketempat yang sudah disediakan. Davin mendudukkan cewek yang sangat ia cintai dengan perlahan di kursi.

"Kok lama bukanya?" Tanya Kana setelah duduk.

"Sabar sayang, bentar lagi" balas Davin sambil mengelus puncak kepala Kana dengan lembut.

"Kamu gak ninggalin aku kan?"

Hening

"Davin? Kok diem?" Kana sudah mulai takut. Terpaksa ia membuka penutup matanya dengan cepat.