Setidaknya segeralah berbuka puasa, dari pada buka hatinya yang jelas jelas tidak mungkin bisa
– Author
-
-
-
Devan menaruh tubuh istrinya kembali ke bankar, dan cewek itu masih terdengar jelas isakannya. Sudah dipastikan Viona tidak akan lepas darinya. Andai ini bukan tempat umum, mungkin Devan bisa berbuat lebih dari itu!
Cowok itu mengusap air mata yang membasahi pipi Kana, tak lupa ia mengelus puncak kepalanya dan sesekali mendekapnya dengan erat.
"Lo tenang aja, Na. Ada gue." ucap Devan dengan tulus, ia masih dalam posisi sama yaitu mendekap istrinya dalam pelukan agar Kana terlihat lebih tenang.
"Van, lo percaya kan itu bukan gue?" tanya Kana di sela sela isakannya.
Devan tersenyum simpul sambil menatap wajah istrinya, "gue percaya, lo tenang aja. Papa sama Ayah udah bayar hacker untuk hapus semua posting itu di sosial media."
Kana tersenyum, ia merasa sudah memenuhi permintaan Davin dulu, 'kamu harus bahagia tanpa aku'. Yah, kebahagiaannya sekarang adalah Devan. Cowok itu selalu sigap melindunginya walaupun terkesan berlebihan.
Melihat Kana tersenyum, cowok itu ikut tersenyum melihat senyuman istrinya yang begitu manis. Lama lama diabetes gue!
Setelah menyuruh Kana istirahat, Devan duduk di kursi sambil memandangi wajah Kana. Cowok itu sangat suka ketika Kana memejamkan matanya, menurutnya jika tidur Kana terlihat semakin cantik. Tak lupa, Devan menggenggam tangan Kana yang sudah terlelap. Seakan, Devan tidak mau lepas darinya. Shit, kenapa jadi bucin gini!
***
Malam ini begitu ramai, suasan kamar itu sudah dipenuhi orang orang. Tak lain adalah kedua orang tua Devan dan Kana. Hal itu membuat Devan tidak suka, karena ia tidak bisa berduaan lagi. Padahal tadi adalah momen paling pas. Ketika Devan hendak ikut berbaring satu bankar dengan Kana. Secara tiba-tiba, mereka semua datang. Mengganggu saja, batin Devan.
"Sayang, kamu di apain aja sama cewek itu?" tanya Meera, khawatir. Setelah kejadian tadi Devan langsung menghubungi keluarganya semua dan itulah sebabnya mereka panik dan langsung ke rumah sakit.
Kana menggeleng, "enggak, Ma. Aku baik baik aja kok."
Meera bernapas lega, ia tidak mau putri kesayangannya kenapa kenapa. Dan tadi juga, Meera sempat memarahi Devan karena ia menganggap cowok itu lalai dalam menjaga Kana. Namun segera Kana hentikan perdebatan itu, ia berkata apa adanya dalam peristiwa tadi. Memang benar ini salah Kana sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Of Kanaya [REVISI]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] 📌NOTE: CERITA ORISINAL - - "Dibutuhkan kesedihan untuk mengetahui apa itu kebahagiaan"- Kana * * Ig: @tania.niaa_ Start: Januari 2021 Finish: April 2022