37

317 81 507
                                    

.
.

Karena perasaan itu murni, tercipta tanpa kita meminta, bahkan kita tidak bisa menolak meski kita membenci perasaan itu

***

Sudah beberapa hari ini Devan mual mual. Tetapi Kana berfikir kalau itu mungkin karena dia kehujanan beberapa waktu lalu. Perempuan itu memaklumi kalau Devan tidak cepat sembuh karena sekarang jamannya penyakit.

"Masih mual?" tanya Kana sambil mengambil lauk pauk di meja.

"Masih," balas Devan lirih, lelaki itu menyandarkan kepalanya di sebelah bahu Kana, manja.

Perempuan itu hanya menghela napas. Ternyata benar kata orang, laki-laki kalau sedang sakit pasti manja.

"Makan habis itu minum obat," titah Kana.

"Gak mau obatnya pait!" tolak Devan, malas.

"Bisa gak sih kamu itu nurut!" jengah Kana. Devan itu kalau manja dengannya kelewatan membuat Kana jadi emosi.

"Enggak."

Perempuan itu berdecak sebal. "Oke gak aku kasih jatah!"

Seketika Devan langsung melahap makanan di piring tadi dengan cepat. Bisa tersiksa dirinya kalau gak dapet jatah!

"Jangan gitu dong sayang, nih aku makan kok. Tuh liat udah mau habis kan makanannya," ujar Devan, memelas.

Kana terkekeh geli, suaminya ini kalau di ancam masalah ranjang langsung kicep.

"Tambah lagi kamu harus makan banyak," perintah Kana dan tentu saja Devan langsung menuangkan lauk pauk yang ada di meja ke piringnya.

"Siap bos!" tegas Devan langsung menyantap makanannya.

Mata Kana memicing melihat Devan yang memakai pakaian formalnya, ini hari Minggu kenapa Devan harus bekerja juga. Padahal Kana berniat untuk mengajak Devan keliling Ancol.

"Rapi amat mas, mau kemana?"

Tunggu apa katanya? 'Mas' Devan gak salah dengar nih? Emangnya dirinya se-tua itu di panggil Mas! Batin lelaki itu.

"Ke kantor," balasnya seraya merapikan dasi yang ia pakai.

Dengan telaten, Kana membantu Devan merapikan pakaian lelaki itu. Entah mengapa aura seorang Devaniel Arangga menjadi berubah ketika memakai pakaian formal.

 Entah mengapa aura seorang Devaniel Arangga menjadi berubah ketika memakai pakaian formal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fate Of Kanaya [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang