2. Asisten Pribadi

53.5K 4.4K 114
                                    

--oOo--

"Jadi gitu ceritanya, guys!"

Saat ini Aluna bersama keempat sahabatnya sedang berada di kantin. Aluna menceritakan semua yang ia alami pada keempat sahabatnya ini, yaa walaupun mereka itu kadang bertingkah absurd tapi Aluna tahu mereka ini adalah pemberi saran yang sangat tepat.

"Kalau menurut gue lo harus penuhi ucapan lo itu lun," ucap Davino.

"Tapikan vin gue cuma bercanda doang," bela Aluna.

"Lagian gapapa sih lun lo jadi asistennya, kali aja pak Arsen kepincut sama lo!" ujar Sabitha membuat Aluna mendengus sebal.

"Lo gausah ngaco, jelas-jelas pacarnya possesif gitu thaa!"

"Pacar?" beo Antares.

Aluna mengangguk "Gue yakin dia gamau ngasih nomernya karna pacarnya itu possesif, yaa gamungkin juga kan cowok secakep pak Arsen masih single?"

"Lo emang suka berspekulasi lun," kekeh Antares.

"Kalau ternyata pak Arsen jomblo gimana? Udahlah lo jadi asistennya aja, lumayan kan siapa tau nanti dapet nilai tambahan dari dia!" Angga bersuara setelah daritadi menyimak.

"Terus kalau misalnya lo jadi pacarnya nih, lo bisa rayu-rayu dia supaya gak ngajar dikelas kita!" tambah Davino.

"Ah mantap! Terus nanti-"

"Stop!!! YaAllah gue ini lagi minta pendapat kalian, serius kenapasih?" kesal Aluna.

"Kita serius lhoo lun, lagipula yaa affair sama dosen itu bukan hal yang tabu lagi. Tuh si amel, kating kita yang nikah sama pak darren!" ucap Sabitha.

"Sabithaaaa!!!!"

"Udah yaa kenapa kalian malah pada ngaco sama halu tingkat tinggi? Lagipula belum tentu pak Arsen mau jadiin si Lulu asistennya," ucap Antares.

"Iya juga sih," celetuk davino.

Aluna mengisap jusnya dalam dalam, dia sangat bingung sekarang.

"Udah si lun jangan terlalu dipikirin banget, mending kita bikin tiktok!" ajak Angga.

"Dih! Heran gue yaa sama lo, cowok-cowok kok demen tiktok?" ketus Sabitha.

"Lo belum pernah nyoba aja thaa, ayok sini bikin bareng gue! Gini-gini gue famous lhoo di tiktok," sombong Angga.

"Guys, pak Arsen tuh!" ucap Davino pelan.

Aluna sontak menoleh, dan sialnya iris mata mereka bertemu membuat Aluna buru-buru berbalik.

"Samperin gih lun, ajak ngopi!" ledek Angga.

"Gue hajar lo yaa!"

"Sensi amat bu,"

"Nanti malem bakar-bakar kuy? Bokap gue abis mancing ikan di samudra pasifik, kuylah!" ajak Davino.

"Bokap lo amjay juga yaa mancing ikan di samudra pasifik!" ucap Sabitha sinis.

Davino terkekeh "Dirumah gue banyak ikan sama ayam, kalau mau nanti malem kita pesta!"

"Hayuklahh!!! Yang gratisan gaboleh ditolak, pamali!" seru Angga.

"Kalau gratisan gercep lo ya!" ujar Antares.

"Lun lo ikut?" tanya Sabitha.

"InsyaAllah ikut,"

Angga menggaruk pipinya yang tidak gatal lalu mencondongkan tubuhnya ke meja agar lebih dekat dengan teman-temannya.

"Ini gue yang salah liat apa emang pak Arsen beneran ngeliatin Aluna daritadi?" ucap Angga pelan.

Hi, Pak Dosen! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang