41 . Jangan Takut

20.4K 2K 92
                                    

Happy Reading

--oOo--

Aluna berusaha memejamkan matanya. Tapi, seperti yang sudah dilakukan olehnya sejak dua jam yang lalu. Matanya kering dan enggan sekali untuk menutup, padahal sekarang sudah menunjukan pukul 12 malam.

Tubuhnya ingin sekali beristirahat, tapi otaknya terus memaksa ia untuk terus berpikir. Berita yang menyebar dikampus itu membuat Aluna terus kepikiran, dan belum lagi ujaran kebencian yang dilontarkan mereka baik secara langsung ataupun lewat sosmed.

Semua itu membuat Aluna takut sekarang. iyaa, ia takut nantinya malah merusak nama baik keluarga, dan tentu saja nama baik Arsena.

"Gue harus apa?" Aluna menatap kosong langit-langit kamar.

Tadi, Arsen menghapus semua aplikasi yang ada di iphone Aluna kecuali Whatsapp. Pria itu bilang untuk sementara waktu jangan main sosmed dulu.

Ada benarnya juga.....

Ting!

Mas Arsen
Online

• Mon amour
• Kamu sudah tidur?

Aluna tersenyum tipis membaca pesan dari Arsena. Ia kemudian memencet panggilan suara untuk berbicara dengan pria itu.

"Assalamualaikum, kamu kenapa belum tidur? Udah malam,"

"Waalaikumsalam,"

"Pergi tidur Aluna,"

"Aku enggak bisa tidur,"

"Luna ..." Panggil Arsen dengan suara lembut. "Saya sudah janji untuk bereskan semuanya kan? Kamu jangan banyak pikiran nanti bisa sakit,"

Aluna terenyuh. Air matanya mulai menetes kembali melewati wajah cantik miliknya.

"Maaf mas Arsen," Suara Aluna berubah parau.

"Maaf untuk apa sayang?"

"Maaf merepotkan, dan maaf juga karena sudah merusak nama baik kamu di kampus,"

Arsen tersenyum.

"Aluna kamu tahu? Saat saya memutus kan untuk jatuh hati dengan kamu, saat itu juga saya berjanji untuk selalu ada buat kamu, dan ini sama sekali gak merepotkan mon amour...."

"Saya juga tidak peduli sekalipun saya dibenci oleh banyak orang atau bahkan dikeluarkan oleh pihak kampus, trust me Aluna!"

"Bagi saya kamu penting,"

"Gaboleh gitu," cicit Aluna. Ia menangis pelan.

"Kamu nangis?"

"E--enggak,"

"Anak manis gaboleh nangis,"

"Aku gak nangis, cuma---"

"Cuma keluar aja air matanya, begitu? Luna ....."

"Iyaa nangis, aku sedih!"

Hi, Pak Dosen! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang