21. Euphoria

35.3K 3.2K 216
                                    

Absen dulu yuk siapa aja yang baca Hi, Pak Dosen!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Absen dulu yuk siapa aja yang baca Hi, Pak Dosen!

Happy Reading

--oOo--

"Beneran kamu sendiri yang masak lun? Euhh ini mah enak pisan, top markotop!"

Aluna tersenyum malu mendengar pujian dari Papah Dimas. Sebelum kembali ke Rumah Sakit dia memang pulang dulu untuk memasak, Aluna pikir hanya dengan cara ini dia meminta maaf pada Chaca.

Selain itu, Davino juga ikut menjenguk Chaca ke rumah sakit, cowok itu memaksa ingin ikut karena katanya "Daripada gue ikut Angga sama Sabitha ke toko buku, mending ikut lo berdua jengukin ponakan ares, kali aja gue jodoh sama dia!" Davino enggak tau aja kalau Chaca itu masih bocah TK.

"Ah papah mah semua makanan juga dibilang enak, Kemarin aja sayur basi papah bilang enak, tapi masakan kamu emang beneran enak lho lun!" ucap Mamah Putri.

"Makasih mah, pah,"

"Aish si mamah! Papah kan enggak tahu kalau sayurnya itu udah basi," elak Papah Dimas.

"Tapi abis semangkok!"

"Kan enggak tau," ucap Papah Dimas dengan wajah memelas.

"Masakan kak luna enak, Chaca suka, nanti masakin lagi ya?" ujar Chaca dibalas anggukan semangat oleh Aluna.

"Nanti kak luna buatin yang banyak buat Chaca,"

Keadaan Chaca juga sudah lebih baik dari sebelumnya. Hanya saja tubuh gadis itu masih banyak ruam-ruam merah, Aluna jadi menyesal karena tadi pagi terlalu memaksa Chaca untuk makan roti itu, andai saja Aluna tahu atau Chaca bilang padanya kalau dia punya alergi kacang. Semua enggak akan terjadi kan?

"Apa enggak sakit perut om, makan sayur basi semangkok begitu?" tanya Davino meringis.

"Udah kebal bro,"

"Keren om,"

"Iyaa dong!"

Antares menggeleng kepalanya lalu menghela nafas "Coffe yang Ares pesen kemarin enggak ada di kulkas, papah minum yaa?"

"Ihh enggak!!" panik Dimas melirik takut kearah Arsen.

"Kebiasaan. udah tau punya darah tinggi," ucap Arsen berdecak kesal.

"Dikit doang yaelah sen, papah cuma icip-icip aja,"

"Icip-icip tapi sebotol!" sahut Antares membuat Papah Dimas semakin keki.

"Gue kepret lo res!"

"Papah tuh emang gak inget sama umur, kalian tahu gak sih? Kemarin papah buat tik tok dari jam tujuh sampai jam sepuluh malam!" ucap Mamah Putri menggebu-gebu.

Hi, Pak Dosen! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang