35 . A Change

20.6K 1.9K 390
                                    

Jangan lupa apa ges? Kasih bintang dulu 🙌

--oOo--

Lima hari sudah berlalu, selama itu juga Arsen terus bolak-balik ke rumah sakit untuk menemani Kiara yang sendirian. Liburan Aluna bersama sahabatnya juga sebentar lagi akan berakhir, dan katanya mereka akan segera pulang ke Jakarta.

Arsen senang, tentu saja, dia sangat merindukan Aluna.

"Sena aku bosan!" ucap Kiara. Semenjak sadar dari koma dia memang tidak pernah keluar dari ruangan.

"Kamu masih sakit,"

"Udah sehat Senaaa," Kiara memamerkan senyum. "Soalnya kamu yang rawat makanya aku cepet sembuh,"

Arsen terkekeh. "Yang rawat kamu itu dokter ara...."

"Dokter Sena!!"

Arsen sedikit mengusap kepala gadis itu. "Yaudah kita ke taman rumah sakit, tapi saya pergi ke toilet dulu yaa?"

Kiara mengangguk antusias. Setelah Arsen keluar dari ruangannya ia melihat iphone pria itu yang terus berbunyi, sepertinya, notif pesan. Awalnya Kiara ragu untuk mengambil iphone Arsen yang tergeletak diatas nakas.

Namun, rasa penasaran itu membuat Kiara lancang melihat siapa yang mengirim pesan pada Arsen, pagi hari begini.

Mon amour....

Sangat sial, apa Mon amour ini adalah perempuan yang waktu itu telponan dengan Arsen? Jadi, pria itu benar-benar sudah melupakannya yaa?

Sangat sial, apa Mon amour ini adalah perempuan yang waktu itu telponan dengan Arsen? Jadi, pria itu benar-benar sudah melupakannya yaa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kekanakan! Itulah yang Kiara tangkap setelah membaca chat yang Aluna kirim pada Arsen barusan. Haha, kenapa bisa Arsen jatuh cinta dengan perempuan yang jauh dari kategorinya? Sangat memalukan.

"Kekanakan!"

"Aluna? Namanya aja jelek, apalagi orangnya?"

Dengan segera Kiara langsung menghapus pesan yang Aluna kirim barusan.

"Sena enggak boleh kemana-mana, dia harus nemenin gue di rumah sakit!"

Kiara langsung menaruh kembali iphone Arsen diatas nakas sebelum pria itu datang. Anggap saja kalau Kiara egois, memang begitu kenyataannya. lagipula kalau bukan Arsen, Siapa lagi yang akan peduli dengannya?

Hanya Arsen, iyaa, hanya pria itu yang peduli dengannya. Sejak mereka masih kuliah, dan bahkan sampai sekarang.

"Gue menyesal....."

"Kenapa dulu lebih milih cowok brengsek kayak Darka, daripada Sena yang jelas-jelas lebih sayang sama gue!"

--oOo--

Hi, Pak Dosen! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang