26. Rooftop

29.2K 2.7K 164
                                    

Apa dulu ges? Pencet bintangnya dulu 🙌

--oOo--

"Satu...."

"Dua...."

"Tiga..."

"Kamu ngapain res?"

Antares yang sedang melakukan push up di taman belakang rumah langsung menoleh, dan mendapati papah Dimas sedang berdiri di pinggir kolam renang dengan setoples kacang telur. Dia menghela nafas sebentar kemudian melanjutkan push up nya yang terhenti.

Kalau tiba-tiba papahnya itu datang menghampirinya, pasti ada bahan gibah yang mau beliau ceritakan.

"Ngulek sambel pah,"

"Dasar barudak!"

Papah Dimas berjongkok sambil menatap Antares "Papah pengen ikut olahraga res. Pengen perut tespek kaya kamu!"

"Sixpack pah,"

"Oiyaa salah! Tespek mah alat tes kehamilan yaa,"

Antares menghentikan aktivitasnya lalu duduk disebelah papah Dimas "Bang Arsen ada dimana pah?"

"Arsena? Dih! Tuh anak daritadi pagi main mesin capit gak berhenti-berhenti, papah mah heran ih sama dia! Udah bangkotan beli mesin kaya begituan."

"Mesin boneka capit yang semalem dateng itu?" ulang Antares sedikit kaget.

"Iyaa atuh!"

"Bang Arsen beli mesin kaya begitu buat apaan coba?"

"Gabut kali,"

"Gabut gitu amat," gumam Antares heran sendiri.

"Papah teh lagi kesel sama Almira, kakak kamu! Masa mau main sama Chaca aja katanya 'Nanti ya pah Chaca lagi belajar bahasa Mandarin' padahal papah udah janjian mau main monopoli sama Chaca."

"Yaudah biarin lah pah, kan si Chaca lagi belajar juga!" ucap Antares.

"Dulu waktu kamu sama yang lain masih kecil. Papah selalu berpikir, anak gue gapapa enggak pinter yang penting bisa ngaji!" Dimas kembali mengunyah kacang telurnya.

"Hm, Ares inget, dulu waktu kecil kalau Ares sama abang males pergi ngaji, sama papah langsung di sambit pake gantungan baju!" ujar Antares sedikit terkekeh.

"Iyaa atuh! Mau jadi apa kalian kalau enggak mau ngaji sama sholat?!"

"Iyaa pah,"

"Papah pengen deh punya anak perempuan lagi, tapi mamah kamu enggak mau!"

Antares melotot "Ngadi-ngadi! Gausah ngacoh yaa pah, inget sama umur!"

"Abisnya Almira bilang mau punya anak satu aja, terus si Arsena juga masih belum tau kapan nikahnya!"

"Iyasih,"

"Papah sempet mikir kalau Arsena itu gay, abisnya sama cewek kok anti banget!" ucap Papah Dimas menggebu "Kapan dia teh mau nikah?"

Hi, Pak Dosen! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang