4. Pinky Promise

44.4K 4K 354
                                    

Happy Reading

--oOo--

Sejak semalam Arsen terus berkutat dengan laptopnya bahkan setelah sholat subuh dan membaca Al-Quran sebentar ia kembali mengerjakan pekerjaannya itu. Selain menjadi seorang dosen Arsen juga merupakan seorang CEO di perusahaan yang ia rintis sejak SMA dulu. Jadi tak heran kalau setiap harinya dia selalu disibukan dengan pekerjaan yang tiada henti.

Arsen menghela nafas lelah kemudian meneguk secangkir kopi yang belum lama dibuatnya. Entah sudah berapa cangkir kopi yang dia habiskan sejak malam.

Perusahaannya sedang mengalami masalah yang cukup serius. Hingga Arsen mau tidak mau harus turun tangan langsung untuk mengurusnya.

Ting!

Arsen segera mengambil iphone-nya dan melihat siapa yang mengirimnya pesan di pagi hari seperti ini.

Aluna:
• Pak tolong saya pak

Arsen:
Ada apa?

Aluna:
• Jadikan saya udah sampe apartement bapak tuh tadi, dan karena masih ke pagian jadi saya muter-muter di apartement bapak dulu

• Dan sekarang saya nyasar pak :(
Saya di taman mana ini?

Arsen:
Lagian kenapa kamu tidak langsung menemui saya?

Aluna:
• Saya kan sungkan pak, masih jam 6 pagi tadi

Arsen:
buat apa kamu datang sepagi itu Aluna?

Aluna:
Jakarta itu macet pak dan kalau saya sampai telat dateng, bisa abis saya sama bapak

Arsen:
Coba sekarang kamu kirim foto

Aluna:

Aluna:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arsen:
Foto tempatnya Aluna bukan foto kamu

Aluna:
Owalah bilang dong pak


• saya hilang pak :(
• saya gak tau arah jalan pulang :(

Arsen:
Diam disana biar saya jemput kamu sekarang

Aluna:
• Ashiap to the sip 👍

Arsen mendengus kesal. Mahasiswi mana lagi yang berani menyusahkan dosen selain Aluna Keyshafara. Cewek aneh dengan segala keunikannya itu memang paling beda dari yang lain.

Tapi walaupun merasa kesal dan malas. Arsen tetap menjemput Aluna yang berada di taman yang lumayan jauh dari tempatnya.

"Aluna!" panggil Arsen. Aluna yang sedang berjongkok menatap rumput-rumput taman itu menoleh.

Hi, Pak Dosen! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang