SUDAH END
Aluna tidak menyangka kalau ucapan yang dia sebut sebagai candaan itu malah menjadi boomerang yang mengubah hidup Aluna 180°
----
Aluna Keyshafara. Mahasiswi kupu-kupu yang sejak dulu hanya ingin hidupnya damai-damai saja. Mungkin, banyak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai gengs!!
Today is my birthday!!! Apa ada yang sama kaya aku ultahnya 28 April?
Kalau ada yang sama HAPPY BIRTHDAY
Btw udah siap baca?
Happy Reading
--oOo--
Aluna menangis dengan jantung yang terus berdebar kencang melihat keadaan Chaca. Dia merasa bersalah karena telah membuatkan roti bakar dengan selai kacang untuk gadis kecil itu.
Awalnya Aluna ingin menyuapkan makan pada Chaca.Tapi Chaca menolak karena lidahnya yang terasa pahit, lalu Aluna menawarkan Chaca untuk dibuatkan roti bakar dengan selai kacang.
Demi tuhan! Aluna tidak tahu kalau gadis itu ternyata alergi dengan kacang.
"Jangan nangis lun, ini bukan salah lo, Chaca bakalan baik-baik aja," ucap Antares menenangkan.
"Keadaan Chaca makin parah gara-gara gue Ares, semuanya salah gue,"
"Lo enggak salah,"
Antares merangkul Aluna yang terisak dari samping. Dia mengusap lembut bahu Aluna yang bergetar karena menangis, Aluna dengan kelembutan hatinya itu memang sangat mudah menangis, bahkan dulu dia pernah menangis hanya karena tidak sengaja menginjak buntut kucing.
"Jangan nangis lulu," ucap Antares lembut.
"Ares gue minta maaf udah buat Chaca kaya gitu,"
"Lo gak perlu minta maaf, lagipula Chaca udah ditanganin dokter kan? Lo enggak usah khawatir Aluna,"
"Gue salah...." lirih Aluna kembali meneteskan air mata.
Saat Chaca sesak nafas dan badannya memerah karena alergi. Ia langsung buru-buru menelpon Arsen untuk segera datang, Namun pria itu tak kunjung mengangkat telpon darinya, Karena sudah kelewat panik akhirnya Aluna menelpon Antares.
Untung saja Antares cepat datang dan membawa Chaca ke rumah sakit.
"Gimana Chaca?"
Arsen datang dengan penampilan yang jauh dari kata rapih. Jas tersampir di bahunya lalu dasinya sudah hilang entah kemana. Raut pria itu juga terlihat sangat panik dan khawatir.
"Masih di periksa dokter," jawab Antares seadanya.
Aluna berdiri dengan mata sembab "Maafin saya pak, karena saya alergi Chaca jadi kambuh,"
