40 . Butterfly

22.7K 2K 285
                                    

Jangan lupa apa ges? Kasih bintang dulu 🙌

Happy Reading

--oOo--

"Ayo semangat,"

"Sedikit lagi kita sampai,"

"Jangan jadi orang mageran,"

Aluna mencebikan bibirnya kesal mendengar ucapan Arsen yang sejak tadi terus bilang seperti itu padanya. Pagi-pagi sekali pria itu datang kerumahnya untuk mengajak jogging, tahukah kalian? Kalau Aluna itu sebenernya paling malas dengan yang namanya olahraga.

Malah sejak dulu perempuan itu sangat payah dalam berolahraga. Misalnya, kebanyakan orang mendapat nilai jelek di rapot itu Matematika. Nah, Aluna justru mendapat nilai paling jelek itu di mata pelajaran Penjaskes.

"Nanti kita beli es krim deh,"

"Nyogok nih ceritanya?"

"Iyaa dong,"

Aluna mengelap peluh yang ada dipelipisnya, kemudian ia berjongkok. "Yatuhan, kaum rebahan diajak jogging rasanya kayak pengen mati,"

"Lurusin kakinya,"

Aluna yang duduk diatas trotoar langsung meluruskan kakinya, lalu Arsen mulai memijit pelan kaki perempuan itu.

"Eh, jangan ih mas!"

"Diam luna,"

"Aku gaenak sama kamu,"

"Enakin,"

Aluna tertawa sambil memukul pelan lengan Arsen.

"Duhh pekanya," Aluna mengusap lembut rambut Arsen. "Jadi makin suka dehh,"

Arsen tersenyum.

"Tapi boong,"

Senyum Arsen langsung luntur seketika. Namanya juga Aluna gituloh, bahkan sekarang perempuan itu sedang asik memandangi seorang laki-laki yang sedang melakukan push up.

Rumput tetangga emang lebih menggoda bun.....

"MasyaAllah sungguh indah pemandangan di pagi hari,"

Tak!

Aluna meringis saat dahinya disentil oleh Arsen.

"Awshh sakit woi!"

"Mata kamu genit,"

"Orang aku cuci mata doang,"

"Cuci sana pake vanish,"

"Anti luntur yaa mas?"

Arsen mendengus. "Saya mau sit up, kamu tolong bantu tahan kaki saya Aluna,"

"Sini aku injek,"

"Enggak gitu konsepnya," ucap Arsen. Ia mulai merebahkan tubuhnya bersiap untuk sit up.

Hi, Pak Dosen! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang