28. Te Amo

29.5K 2.8K 196
                                    

Jangan lupa apa ges? Pencet bintangnya dulu 🙌

--oOo--

DAY 1

Hujan di malam hari memang sangat mendukung untuk segera bergelung dibawah selimut tebal dan kasur empuk. Namun, sepertinya kesempatan itu tidak bisa Aluna lakukan sekarang. mengingat banyaknya tugas kuliah dia yang sudah menumpuk minta dikerjakan.

Aluna menguap entah sudah keberapa kalinya.

"Lagi ngerjain tugas kaya gini gue malah ngebayangin indomie telur pake cabe rawit,"

Aluna menjilat bibir bawahnya yang terasa kering. Ia menghela nafas pelan sambil mengecek notif yang masuk ke iphone-nya. Oiyaa, pagi tadi Arsen sudah berangkat ke Surabaya.

Sabitha :
Gue abis nonton episode 1 drama nevertheless, anjir! Tersongkang-songkang lun

Aluna mendelik membaca pesan dari Sabitha. Bisa-bisanya dia malah santai nonton drakor di saat tugas kuliah melambai-lambai minta di kerjakan. Baru saja ingin menaruh iphone-nya panggilan video masuk dari Arsena.

"Assalamualaikum," wajah pria itu terlihat sangat lelah sekali.

Aluna tersenyum "Hai mas, waalaikumsalam!"

"Kamu lagi apa?"

"Ngerjain tugas kuliah,"

Terdengar suara kekehan pria itu dari sebrang sana. Arsen itu memang menyebalkan!

"Kasihan sekali,"

"Capek, aku juga laper, tapi males masak indomie dibawah!" ucap Aluna cemberut.

"Mau saya gojekin?"

"Enggak usah,"

"Aluna tadi saya naik grab dari bandara ke hotel,"

"Iyaa terus?"

"Awalnya biasa saja, sampai akhirnya saya di godain sama abang supirnya!"

Aluna tertawa "Digodain? Wait, wait, jadi maksud kamu supirnya itu suka sama kamu?"

"Yaa begitu! Menyebalkan sekali bukan? Mana macet. Aluna kamu bisa bayangin gimana risihnya saya saat itu?"

"Kasihan sekali bapak dosen ini, haha, terus pas dia godain kamu, kamu bilang apa ke dia?" tanya Aluna penasaran.

"Saya bilang, saya sudah tunangan dan saya masih normal!"

"Wuhuuu! Tunangan dengan siapa anda bapak Arsen?" ucap Aluna heboh sendiri.

"Dengan perempuan,"

"Pasti cantik!"

"Sangat cantik, Kamu bakalan minder kalau ketemu tunangan saya, dia juga manis, dan menggemaskan!"

"Ohyaaa?"

Arsen mengangguk "She is so perfect in my eyes!

Hi, Pak Dosen! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang