GODAIN FEBI

23 2 0
                                    

EHEMM!!

"Eh ada adik kecil,"sapa Bagas sambil cengengesan.

"Gue bukan adik lo!"balas Febi tajam.

"Hehe....maaf."Bagas menggaruk tengkuknya salah tingkah.

Hening sesaat.

Hanya ada tatapan Febi yang menatap Bagas tajam.Sedangkan Bagas terlihat mengalihkan tatapan,terlihat sekali dia salah tingkah.

"Kalian kenapa sih?" tanya Vallen keheranan dengan tingkah mereka.

"Gak pa-pa."

"Gak pa-pa."

Wow...jawab mereka berbarengan.Vallen sampai melongo dibuatnya.

"Kompak bener. Sehati ni yee..."ledek Vallen yang membuat wajah mereka berdua memerah.

"Apaan sih."Febi tampak menunduk menyembunyikan mukanya karena malu.

"Iya ni ngaco,"timpal Bagas sambil sesekali mencuri pandang ke arah Febi.

"Haha...!!kalian lucu." Vallen tertawa terpingkal-pingkal melihat tingkah mereka.Bukannya apa-apa,tingkah mereka persis kayak anak SMP yang lagi main cinta-cintaan.Takut buat mendekat dan alhasil hanya bisa curi-curi pandang sambil tersenyum malu-malu.hi...najis bener!Malu sama umur atu.

"Gue bukan badut."

"Gue bukan badut."

Mata mereka berdua melotot,menyadari lagi-lagi mereka bebarengan.

"Nah kan!nah kan,apa gue bilang.Haha...."Vallen terlihat kegirangan seperti mendapat mainan baru.Apalagi kalau bukan Bagas dan Febi yang akan jadi bahan ledekannya.

"Wah..seru banget.Ketinggalan apa nih gue."

Tiba-tiba Eza sudah muncul di samping Vallen.Tangannya dengan santainya sudah bertengger di bahu Vallen.

"Ih,berat tahu."Vallen menepuk lengan Eza.

"Iya iya."Eza menurunkan tangannya dengan setengah hati.

"Jadi ada apaan ini?"tanya Eza yang semakin penasaran begitu melihat gelagat aneh dari Febi dan Bagas.

"Tu adek lo main sayang-sayangan,"kata Vallen sambil cengeesan.

"VALLEN!"teriak Febi dan Bagas sambil melotot tajam.Jangan lupakan lagi-lagi bebarengan.

Vallen yang dipelototi malah tertawa tanpa merasa bersalah sedikitpun."Tuh kan lagi-lagi mereka ngomong barengan.Jodoh tu pasti."

"Vallen!lo tu bener-bener nyebelin ya!"Febi mulai ngomel.

"Tu dah tahu,"balas Vallen santai.

"Lo tu sadar ngak sih,lagi ngomong sama siapa?Ini Bang Eza,Vallen.Abang gue!"Febi sudah ketar-ketir.

"Trus?"

Febi menggertakkan giginya.Ingin rasanya dia menyumpal mulut Vallen agar berhenti bicara ngaco.

"Bang Eza tu ember.Gimana coba kalau dia ngadu sama bokap nyokap gue.Bisa tamat gue."

"Sialan,gue nggak ember ya,"protes Eza tak terima.

"Nggak ember tapi mulut lemes.Apa-apa lo ngadu sama nyokap,yang adek ginilah gitulah.Emang lo pikir gue nggak tahu apa."Febi mendengus kesal.

"Hehe...itu kan gue keceplosan."

"Keceplosan kok keterusan."

"Hehe...ya maaf.Kan mulut ini nggak ada tutupnya,coba deh lo tutup pakai mawar merah.Lima lembar aja.Gue jamin yang kali ini rahasia lo aman."

Eza menaik turunkan alisnya menggoda.Sedangkan Febi lain lagi.Hidungnya sudah kempas-kempis dengan wajah murka.Tak lama tas Febi sudah melayang memukul mulut Eza.

"Aww!"teriak Eza yang tak sempat menepis tas Febi.

"Mamam tu tutup mulut!"

Febi pergi dengan menghentak-hentakkan kakinya.Kesel banget dirinya pagi ini.Ngak Bagas,ngak Vallen apalagi Bang Eza.Mereka sama-sama buat mood Febi ambyar.Seambyar lagu Didi Kempot yang lagi buming saat ini.

Wes kebacut amyar

Remuk seng neng ati

Opo  ngene iki

Seng jenenge korban janji

Wes ambyar  nenenenene....

Nene nene nenenene......

[Author gak apal guys,nyanyi dewe yach😂]

"Kok gue ditinggal sih."Buru-buru Bagas menyusul Febi yang sudah jalan jauh di depan.Bukannya apa-apa,dia ngak mau aja jadi nyamuk antara Vallen dan Eza.Tahu sendirikan kalau mereka lagi berduaan,dunia serasa milik berdua.Yach meskipun mereka tak pacaran sih tapi bagi orang awam mereka pasti mengira mereka sepasang kekasih.

"GASPOL TERUS GAS!"teriak Vallen diikuti tawa.

"SEMANGAT ADEK IPAR!"teriak Eza menambahi.

"Gila."Bagas menggerutu kesal.Namun dia terus melangkah ke depan.Bodo amat sama setan di belakang.Yang terpenting sekarang masa depannya.Meski masih malu,tapi Bagas terus berharap.

FEBI semoga itu jawaban dari doa-doanya selama ini.

❤❤❤

Kasih koment boleh

Kasih vote boleh

Kasih THRn apa lagi boleh banget.(ngarep banget ya author)

SENG PENTING IKLAS😊

PLEASE,MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang