PENGAGUM RAHASIA

27 3 0
                                    

Terhitung sudah satu bulan semenjak insiden Vallen sakit.Dia selalu mendapatkan makanan gratis.Kadang pagi,siang,kadang juga sore.Waktunya tak menentu tapi yang pasti tak pernah absen sehari pun.

Awalnya Vallen tak terlalu ambil pusing.Dia mengira itu hanya kerjaan teman-temannya.Tapi semakin kesini,Vallen dibuat semakin penasaran.Satu persatu temannya dia tanya tapi tak ada satu pun yang mengakui.Mereka malah bilang mungkin itu penggemar Vallen.Penggemarnya itu tahu kalau Vallen lagi kere makanya sering kirim makan.Itung-itung nyumbang fakir miskin katanya.Hih!Kesel!

Pagi ini pun Vallen menemukan sekotak makanan di atas meja kerjanya.Sudah pasti itu dari orang yang sama karena orang itu meninggalkan jejak berupa inisial AS di tutup kotaknya.

Vallen menghembuskan nafas panjang,begitu lelah dengan semua teka-teki ini.Disingkirkannya kotak makan itu tanpa berniat untuk membukanya.Bukannya apa-apa,Vallen memang sudah sarapan di kontrakan tadi.

"Pagi guys."Febi muncul dari balik pintu dengan senyum lebarnya.

"Pagi,"sapa balik mereka sedang Vallen hanya meliriknya saja enggan menjawab.

Tak lama kemudian Bagas datang dengan kantong plastik besar di kedua tangannya.

"Hai semua.Ni lihat gue punya sesuatu buat kalian,"teriak Bagas   dengan semangat.Jangan lupakan wajahnya yang terlihat berseri-seri sekarang.

"Wah,baru dapat bonusan ya lo,"tanya Bella dengan mata berbinar.

"Atau menang undian,"tanya yang lain.

"Atau lo baru nemu dompet di jalan ya?makanya jadi baik begini."

"Enak aja lo pada.Gue memang baik ya.Lupa lo pada sering gue traktir,"omel Bagas sambil meletakkan kantong plastik itu di atas meja kerjanya.

"KAPAN!?"tanya mereka histeris.Pasalnya ini memang pertama kalinya Bagas mentraktir mereka.Bagas kan pelit.haha...

"Hehe....dalam mimpi gue lah,"jawab Bagas sambil cengengesan.

"Huuu,"koor mereka serempak.

"Udah-udah pada ambil tu kalian.Sebenarnya itu dari gue kok."Febi menengahi keributan mereka di pagi hari.

"Tuhkan,bener firasat gue.Mana mungkin sih Bagas mau traktir kita-kita."

"Secara kan Bagas rajanya super medit.haha..."

Tawa mereka menggema.

"Sialan,"umpat Bagas kesal.

"APA?"Febi melotot mendengar umpatan Bagas.

"Hehe...enggak kok S-A-Y-A-N-G."

"Ssttt."Febi semakin melotot.Bisa panjang urusannya kalau mereka mendengar Bagas memanggilnya sayang.Untungnya tak ada yang mendengar karena mereka heboh sendiri berebut makanan.

😃😃😃

"Nih buat lo."Febi menyerahkan sekotak makanan pada Vallen.

Vallen melirik kotak makan itu sekilas tanpa berniat mengambilnya.

"Ini buat lo,"kata Febi lagi.

Vallen menggeleng pelan,tangannya terus saja menari di atas keybord dengan mata kembali fokus pada komputer.

"Kenapa?"tanya Febi heran karena jarang-jarang Vallen menolak rejeki seperti ini.

"Masih kenyang."

"Kan buat nanti siang juga bisa."

"Udah ada tuh."Vallen menunjuk kotak makanan pemberian AS.

"Dari penggemar lo lagi?"tanya Febi melongok untuk melihat kotak makanan yang diletakkan Vallen di pojok meja."Tuh kan si AS lagi."

Vallen mengangguk mengiyakan.

"Siapa sih sebenarnya penggemar lo itu?"

Vallen mengedikkan bahu tak mengerti.

"Mungkin nggak sih kalau itu....Aris?"tanya Vallen ragu.

Vallen terdiam terpaku.Tangannya berhenti seketika begitu nama Aris disebut.Terakhir kali mereka ketemu saat Vallen sakit dan itu sebulan lalu.Setelah itu Aris tak muncul lagi dan berganti makanan yang selalu datang.

"Mungkinkah itu memang dari Aris?Mungkinkah itu sebagai bentuk perhatian dia karena tak muncul digadapanku?"batin Vallen bergejolak.

"LEN!VALLEN!

Vallen terkesiap kaget,tiba-tiba bahunya diguncang Febi.

"Yaelah,malah ngelamun lagi."Febi berdecak kesal.

"Hehe....sorry."

"Terus gimana?

"Apanya?"

Febi mendengus kesal."Ya terawangan gue lah.Menurut lo gimana?Mungkinkah Aris?"

"Gue juga gak tahu."

"Seumpama ni ya.Seumpama orang itu memang beneran Aris,apa yang bakal lo lakuin?"tanya Febi penasaran.

"Ya bilang terima kasih lah."

"Ha..."Febi melongo mendengar jawaban Vallen.

"Kan kalau ada orang ngasih kita wajib bilang makasih.Gimana sih lo?"

"Bukan gitu maksud gue."

"Trus?"

Febi mendengus kesal."Tahulah Maemunah.Oon dipelihara."

"Yee...ngambek.

😈😈😈😈

Dilihat dulu,

Dibaca kemudian....

Suka nggak suka vote wajib yach...

Vote aku...

Vote aku....

Hahaha....😂





PLEASE,MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang