ANTARA SENANG DAN SEDIH

36 6 0
                                    

Vallen terkesiap kaget begitu merasakan ada sentuhan di tangannya.Matanya langsung terbuka dan menemukan sepasang mata indah yang begitu dipujanya.Dari dulu hingga sekarang.

Jantung Vallen langsung berdegup kencang melihat pemandangan itu.Sudah lama dia tak merasakan perasaan seperti ini.Senang?Jangan tanya lagi.Vallen bahkan ingin waktu berhenti di detik ini juga.Tak rela jika momen seperti ini akan terlewatkan.

"Hai,"sapa lelaki itu memecah kesunyian.

"Mas...Aris?"gumam Vallen sambil mengerjapkan matanya.
Antara percaya tak percaya kalau Aris ada di sini.

"Iya,ini aku,"kata Aris sambil tersenyum hangat.

Vallen terpana melihat senyum itu.Rasanya seperti mimpi bisa melihat senyum itu lagi.Senyum yang dulu mampu menjerat hatinya hingga jatuh sedalam-dalamnya ke lubang cinta.Senyum itu pula yang membuatnya menderita karena tak juga bisa move on dari Aris.

"Hei,sadarlah."

Vallen mengerjapkan matanya."Eh...maaf."

"Apa yang kamu pikirkan hemm?"

"Kamu,"batin Vallen yang seketika membuat wajahnya memerah karena malu.

Vallen mengalihkan pandangan ke jendela.Malu rasanya jika ketahuan kalau dirinya memikirkan Aris.

"Hehe...kamu lucu."Aris terkekeh sambil mencubit pipi Vallen gemas.

Tubuh Vallen menegang,seperti aliran ada aliran listrik begitu tangan Aris menyentuh pipinya.Ya Allah rasanya ingin pingsan saja dirinya saat ini.

"Ms Aris kamu kembali!Terima kasih Ya Allah,terima kasih Kau mengembalikan Mas Aris untukku,"teriak Vallen yang hanya bisa diucapkan dalam hati.

"Hei!bengong lagi,"tegur Aris sambil menyentuh bahu Vallen.

"Eh!maaf."Vallen menundukkan kepalanya.Bingung,gugup,senang pokoknya rasanya campur aduk deh.Vallen jadi bingung sendiri mau ngomong apa.Haruskah dia tanya kabar Aris?Ah...kayaknya basi banget deh,jelas-jelas dia baik-baik saja.Atau tanya keluarganya?Heloow....siapa lo Vallen.Kenal keluarganya juga enggak.Sadar diri,kan selama pacaran tak pernah sekalipun Aris ngenalin lo ke keluarganya.

Vallen menghela nafas panjang akan pikirannya sendiri.Merasa sesak mengingat kebenaran itu.Tak berartikah dia selama ini untuk Aris?Sampai siapa keluarganya saja Vallen tak tahu.

"Hei,are you ok?"tanya Aris yang melihat Vallen hanya diam.

"A...aku baik kok,"cicit Vallen sambil menahan air matanya agar tak jatuh.

"Ada yang sakit?"tanya Aris mulai panik.

"Hati aku sakit banget Mas,"batin Vallen.

Namun Vallen menggeleng lemah meski hatinya merasa sakit.Ya ampun baru saja dia jingkrak-jingkrak kesenengan karena Aris di sini eh belum ada sepuluh menit kesedihan kembali melanda.

"Udah,kamu tenang ya?"Tiba-tiba Aris menarik tubuh Vallen dan memeluknya.

Tubuh Vallen kembali dibuat shok.Tubuhnya menegang sesaat kemudian perlahan melemah karena sentuhan lembut di punggungnya.

Pertahanan Vallen pun runtuh seketika mendapat perlakuan itu.Air matanya tumpah begitu saja tanpa bisa dicegah lagi.Isakkan itu terasa begitu menyakitkan,hingga Aris semakin menguatkan pelukan itu.

"Maaf,"bisik Aris yang tahu betul apa yang dialami Vallen selama ini.Kesakitan ini karena kesalahannya.Orang yang selama ini menyayanginya malah dibuat menderita seperti ini.Sebenarnya Aris tak tega meninggalkan Vallen dulu tapi mau bagaimana lagi,dia juga tak bisa menolak keinginan orang tuanya.

Aris kini kembali.Entah apa yang akan dia lakukan untuk mengembalikan senyum Vallen.Yang pasti dia bertekat untuk menyembuhkan luka itu sebelum dia benar-benar pergi dari hidup Vallen.

😭😭😭
Hayolo...mewk lagi kan tu Vallen.Kapan hidupmu tenang ndok?(hanya Tuhan dan Author ya tahu.wkwk...)

Masih penasaran kan sama kelanjutan ceritanya?yuk...tetep setia sama aku ya guys.Beri bintang + komennya ya guys biar aku semangat buat nulisnya.😘

Salam hangat
Ntanty Elrafif

PLEASE,MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang