GALAU

45 15 0
                                    

Sudah pukul 2 dini hari,tapi tak juga Vallen bisa menutup mata.Bayang-bayang Aris  terus saja mengusiknya.Luka dulu kembali terbuka,menimbulkan rasa perih yang menyesakkan dada.

Bukannya Vallen tak mau move on dari Aris.Tapi entah mengapa hatinya masih saja tak mampu berpaling.Hanya Aris dan Aris saja yang selalu dihati.

Air mata?Jangan tanya lagi.Sudah habis tak tersisa karena sudah tumpah ruah sejak dia pulang tadi.Oh....ayolah siapapun tolong Vallen.Galau memang benar-benar menguras tenaga.Tinggal lemas,pusing dan capek yang kini dirasakan Vallen.

"Gue pengen tidur,"gumam Vallen sambil menerawang jauh ke atas."Tapi gue tak bisa tidur."

Vallen menghela nafas panjang.Tangannya meraih tas dan mengacak isinya.Dia mengeluarkan hp dan mulailah melihat kontak.Siapa tahu dia bisa mengganggu salah satu temannya untuk diajak begadang.

ARIS!

Mata Vallen terbelalak melihat nama ARIS masih saja ada dibarisan teratas di kontak teleponnya.Ya ampun bagaimana bisa move on coba.

"Maaf ya gue harus hapus nomor lo."Dengan berat hati Vallen menghapus nomor Aris.

"Huh...andai semudah itu gue menghapus nama lo dalam daftar hati gue."Vallen mendesah lelah.

Mood Vallen benar-benar  hancur.Dia melempar begitu saja hpnya ke kasur.Vallen menutup mata,kemudian mulai mengatur nafasnya.Perlahan ketenangan didapatkannya berlanjut ke alam bawah sadarnya.

😀😀😀

"Hai nyonya Farel,"sapa Farel yang tiba-tiba sudah ada di samping Vallen.

"Elo lagi."Vallen mendengus kesal merasa hari santainya terganggu.

"Lagi apa sayang?"tanya Farel sambil duduk di sebelah Vallen.

"Duduk,"jawab Vallen cuek.

"Jutek aja cantik.Apa kabar jika senyum ya?"Farel mengedip-ngedipkan matanya menggoda.

"Kelilipan kecoak tu mata?"kata Vallen sinis.

"Kelilipan cintamu sayang,"jawab Farel sambil melempar senyum mautnya.

"STOP PANGGIL GUE SAYANG!"teriak Vallen sambil memelototkan matanya.

Senyum jahil Farel hilang berganti dengan senyum lembut."Kenapa sih?Padahal gue bener-bener sayang sama lo,"tanya Farel bersungguh-sungguh.

Entah mengapa semburat merah muncul di pipi Vallen.Vallen segera berpaling,tak mau ketahuan kalau wajahnya sekarang sudah memerah.

"Lo mau gak sih gue sayangi?"tanya Farel yang melihat Vallen memalingkan wajahnya.

Vallen masih bergeming.Tak tahu harus mengatakan apa.Dia menggigit bibirnya gugup.Detak jantung?Jangan tanya lagi,hampir melompat keluar dari tubuhnya saking cepatnya berdetak.Oh....ayolah kenapa tubuhnya merespon seperti ini.

"Sayang,"panggil Farel lembut.

Sial...wajah Vallen semakin memanas mendengar kelembutan suara Farel.

"Sini lihat abang."Farel meraih bahu Vallen dan memutarnya sampai menghadap padanya.

"Hei...kenapa menunduk."Farel meraih dagu Vallen namun segera ditepis oleh Vallen.

"Ap...apa sih."

Farel tersenyum melihat pipi Vallen memerah."Cantik,"gumam Farel sambil mengelus kepala Vallen sayang.

"Ih...lepas."Vallen menghempaskan tangan Farel dari kepalanya.Bisa pingsan dia kena serangan jantung gara-gara kebaperan.

"Haha...."Farel tak tahan lagi untuk tertawa.Gemas melihat Vallen yang sedang salah tingkah."Oh...Tuhan inilah satu keajaiban yang engkau ciptakan untukku.Terima kasih engkau hadirkan cinta dihatiku dan semoga untuknya juga."

😀😀😀

Hoa....ada yang baper gak guys.Ada yang pengen diromantisin juga sama si doi?ngomong langsung sama doi ya karena cowok itu kadang gak peka.😁

Buat yang masih jomblo.Sabar aja ya guys...pasti nanti ada saatnya pangeran berkuda putih menghampirimu.(cie...author halu).Intinya berdoa ya guys dan sabar aja jodoh pasti datang.😀😀

PLEASE,MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang