14 🌜Ketahuan🌛

220 139 116
                                    

Hai semuanya!! 👋

Masih pada semangat kan? 🔥

Happy reading ya gais!! 😚

***

Take a deep breath. It's just a bad day, not a bad life.
¤
¤
¤

"Oke, nilai tertinggi kedua jatuh kepada..."

Deg!

"Justin Alexander. Selamat untuk Justin," ucap bu Ara tersenyum lebar.

"Dan tentunya, nilai tertinggi pertama
jatuh kepada teman baru kalian, Axel
Fransisco. Selamat untuk kamu Axel, baru saja kamu sekolah di sini tapi kamu sudah melakukan yang terbaik." puji bu Ara.

Murid-murid 11 IPA 1 tersentak kaget. Bagaimana mungkin Axel menggeser posisi Justin? Justin adalah cowok dengan seribu prestasi, kalah hanya karena kehadiran seorang Axel?

Mereka masih bingung dengan semua ini, sudah jelas yang mereka lihat, bahwa Axel sama sekali tidak mencoret-coret kertas, mana mungkin ia bisa menjawab tanpa mencoret untuk mencari jawaban dari rumus-rumus tersebut.

Benar-benar terlihat impossible.

"Baiklah, ibu akan memberitahu point-point tertinggi."

Bu Ara mengambil buku nilai, serta
bersiap untuk memberitahu. "Point yang di dapat oleh Aletha, sebesar 92. Point yang di dapat oleh Justin, sebesar 100. Serta point yang di dapat oleh Axel, sama seperti Justin, sebesar 100. Kalian berdua, hanya beda di jam pengumpulannya. Karena yang mengumpulkan terlebih dahulu adalah
Axel, maka Axel pemegang nilai tertinggi pertama."

Pernyataan bu Ara membuat mereka tersenyum getir, banyak dari mereka yang memasang raut wajah sedih serta kecewa. Sedih karena tidak bisa menjadi salah satu calon mahasiswa di oxford university, dan kecewa karena kemampuan mereka yang kurang memadai.

***

Agatha mengeluarkan kertas kosong
dari tasnya, ia menulis beberapa kalimat yang membuat dadanya sedikit sesak. Merangkai kata demi kata, menjadikan sebuah kalimat yang menyedihkan.

Tercetak jelas senyum di bibir Agatha yang sangat menyakitkan, seolah-olah ia adalah orang yang paling menyedihkan. Hari demi hari, selalu ia jalankan dengan kepahitan.

Semenjak kesalahpahaman yang terjadi antara ia, Vero, dan Oliv. Sekarang Agatha harus menjalankan kegiatan sekolahnya sendiri, tidak ada satu pun yang ingin mendengarkan penjelasan yang akan Agatha lontarkan.

Bukankah setiap orang perlu penjelasan jika terjadi kesalahpahaman? Kenapa Vero dan Oliv seakan-akan menyudutkan Agatha, berpikir bahwa Agathalah yang salah?

Jika mereka berpikir seperti itu, pola pikir mereka belum lah terlihat dewasa. Semua orang pasti butuh penjelasan. Jika mereka tidak memberi kesempatan, itu memang hak mereka, tapi itu cukup terdengar egois.

Vero menyukai Gavin yang notabenenya adalah abangnya Agatha, tapi Vero tidak pernah tahu hubungan antara keduanya. Sedangkan Oliv menyukai Justin, padahal Agatha dan Justin hanya sebatas teman untuk mengungkap siapa pelaku yang akhir-akhir ini sering melayangkan nyawa seseorang tanpa alasan.

Iya, mungkin dulu Oliv memang mempunyai rasa terhadap Farrel, sepupu Cloudy. Tapi kini perasan itu telah berbeda, hatinya sekarang lebih memilih Justin dari pada Farrel.

Vero dan Oliv salah paham, hanya karena mereka melihat Agatha dekat dengan orang yang mereka sukai. Itulah sebabnya, Agatha dijauhi oleh sahabat-sahabatnya, termasuk Cloudy.

Psycho Love in the FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang