Now playing • Eenie Meenie • Justin Bieber
♡
° Enjoy to Reading guys °
🧡
Langkah kaki Agatha berjalan pelan, menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di depan sekolahnya. Ada banyak murid yang berkumpul dan bergosip heboh. Dan ya, ia melihat garis polisi di sana, di taman belakang sekolah.
"Gila ya, gue nggak nyangka! Ini kedua kalinya sekolah kita ada murid yang terbunuh."
"Iya gue jadi ngeri anjir, pengen pindah sekolah ajalah gue."
"Serem amat woi, malah udah bau."
"Siapa woi yang berani lakuin ini?"
Agatha menangkap pendengaran dari percakapan murid yang sangat heboh, tetapi ia masih juga belum mengerti apa yang dimaksud orang-orang itu.
"Woi, Agatha!" panggil Gavin.
Agatha diam saja, ia malas untuk berbicara. "Ini botol minum lo tadi ketinggalan di rumah," ucap Gavin memberika botol minum tersebut.
"Itu doang?"
"Sumpah, lo adek gue yang paling ngeselin anjir." umpat Gavin.
"Kan adek lo cuma gue doang."
"Ada, Qilla hayo. Walaupun saudara tiri, dia tetep adek gue." ucap Gavin mencari pembenaran.
"Tapi dia adek aslinya si Ferisha."
"Bodoamat!"
Agatha tertawa kecil melihat Gavin yang menahan kesal padanya, "Iya maaf, maaf abangku. Bercanda astaga, baper banget sih."
"Udahlah, bye gue mau ke kelas dulu."
"Eh tapi bang," panggi Agatha mencengah, sebelum Gavin beranjak.
"Apaan?" ucap Gavin malas.
"Lo nggak lihat apa ini itu lagi rame? Gue mau nanya sama lo bang, emangnya ada apaan sih?"
"Gue lihat kok ini lagi rame, dan gue nggak tahu apa-apa tentang itu." Gavin meninggalkan Agatha dengan wajah so cool'nya.
Agatha memejamkan matanya, dan menarik napasnya pelan, "Sabar," gumamnya.
"Naufal, Naufal!" panggil Agatha.
"Ya?"
"Lo tau nggak, itu sebenarnya ada apa?" tanya Agatha pada ketua kelasnya itu.
"Oh itu, tadi pagi ditemuin mayat siswi kayanya sih kakak kelas. Parahnya lagi, mukanya udah hancur." ucapnya secreepy mungkin.
Agatha bergidik ngeri, kejadian apalagi ini? Kenapa otaknya kini mengarah ke Justin? "Oke deh, thanks ya infonya." Agatha kembali beranjak ke kelasnya, ia sangat malas berpikir di tengah keramaian.
Tetapi, langkah kakinya berhenti ketika kepalanya yang tertunduk melihat sepasang sepatu sneakers berwana hitam menghalangi langkahnya.
Kepala Agatha mendongak, cowok di hadapannya ini terlihat sangat tampan di mata Agatha.
Agatha menggelengkan kepalanya, ia tak boleh berpikir yang aneh-aneh, apalagi jika ia menyukai Justin. Itu tak boleh terjadi.
"Kak Justin?"
"Ya?"
"Kemarin lo kenapa nggak masuk?" tanya Agatha.
"Gue sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Love in the Fall
Mystery / ThrillerJudul awal 👉 XELLA WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!! Ini cerita tentang psikopat yang selalu meninggalkan clue setelah melayangkan nyawa seseorang dengan pisau yang selalu ia bawa. Clue ini berupa target selanjutnya yang harus ditebak dengan logis! Jika...