03 🗡 Mimpi Justin 🗡

507 297 503
                                    

"Ta, ikut temenin gue beli buku ya.
Please!" pinta Gavin yang tiba-tiba membuka pintu kamar Agatha tanpa mengetok pintu terlebih dahulu.

"Lo ya, bukannya ketok pintu dulu main masuk-masuk aja. Emangnya kenapa harus sama gue?" tanyanya heran, tidak biasa Gavin meminta Agatha untuk menemaninya. Yang Agatha tahu abang keduanya itu jarang sekali pergi keluar, karena Gavin adalah anak rebahan menurutnya.

"Gue males kalo sendiri. Ayoklah mau ya?"

"Tapi nggak gratis."

"lye dah gue traktir, lo beli aja apa yang lo mau."

Agatha melompat-lompat, ia senang
bisa diajak jalan dan ditraktir oleh Gavin abangnya. Umur mereka hanya beda satu tahun dari. Mereka bersekolah di tempat yang sama, tetapi Gavin mengambil jurusan Pengetahuan Sosial sedangkan Agatha mengambil jurusan Pengetahuan Alam.

Mereka langsung pergi ke gramedia untuk mencari buku Gavin. Tetapi, Gavin hanya mengikuti Agatha dari
belakang, ia menyuruh adiknya itu untuk mencarikan buku geografi. Gavin hanya melihat jajaran buku yang tersusun rapi, tanpa peduli apa isi buku tersebut.

"De, lo tau nggak siapa dalang dari
pembunuhan Chealse teman sekelas lo?" tanya Gavin setelah mengambil satu novel yang bergenre misteri berjudul once upon a time.

"Gue nggak tau bang. Tapi, kata temen gue orang itu ada di sekitar kita."

"Maksud lo?" tanya Gavin penasaran dan heran sekaligus.

Flashback On

Setelah Chealse dibawa oleh ambulans
untuk diotopsi telebih dahulu, Agatha
langsung diajak oleh sahabat-sahabatnya untuk ke perpustakaan.

"Orang yang membunuh Chealse ada di
sekolah ini, ia salah satu murid di sekolah kita." ucap Cloudy dengan serius untuk membicarakan hal ini.

"Iya Ta, kemungkinan lo bakal di
interogasi oleh kepolisian dan kepala
sekolah." ucapan Vero membuat Agatha
mengerinyit heran.

"Maksud lo?"

"Lo kan tadi nggak ada di kelas, lo bilang lo ke kamar mandi. Seluruh siswa yang keluar pada saat jam pelajaran ke lima dan enam akan diwawancarai, dan mereka akan
menjadi dugaan sementara." ujar Cloudy menjelaskan.

Agatha hanya mengangguk paham, ia
juga tidak apa-apa akan diwawancarai.
Toh dia bukan pelakunya. Tapi Agatha
sempat berpikir, apakah orang pembunuh Chealse itu adalah orang yang sama dengan kejadian Agatha dua minggu yang lalu?

"Ayok ke kelas, gue cuma mau ngomong
itu doang kok sama lo Ta. Biar lo nggak
gegabah aja pas lo diwawancarai nanti, tapi ini masih dugaan gue."

Semua hanya mengangguk, dan mereka keluar dari perpustakaan untuk pergi ke kantin karena memang jam istirahat baru saja berbunyi

Pengumuman!

Selamat siang seluruh siswa siswi SMA
Kasih, mohon perhatian untuk seluruh
ketua kelas baik kelas 10,11, maupun 12 untuk segera ke ruang aula sekarang juga.

Sekali lagi untuk seluruh ketua kelas baik kelas 10, 11, maupun 12 untuk segera ke ruang aula sekarang juga, terima kasih.

"Lo pada mau pesan apa?"

"Gue samain aja," ucap Oliv, yang lain juga menyetujui ucapan Oliv.

Vero pun segera memesan empat mie ayam dan juga jus jeruk.

Psycho Love in the FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang