35 🦋 Pantai (2) 🦋

174 52 249
                                    

Jangan jadi siders!

Jangan lupa vote dan komen 🥰👍

Enjoy to Reading, Guys!

_____________________________

Now Playing | All I Ask | Adele

If this is my last night with you.

(Jika ini adalah malam terakhirku bersamamu)

Hold me like I'm more than just a friend.

(Dekap aku seperti aku lebih dari sekedar teman)

Give me a memory I can use

(Beri aku kenangan yang bisa aku gunakan)

________________________________________

"Kamu boleh marah dan teriak di depan semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu boleh marah dan teriak di depan semua orang. Itu lebih baik dari pada kamu terus menghela napas sesak, seakan semuanya baik-baik saja."

***

Justin menatap Axel datar. Ia sama sekali tak takut dengan benda yang dipegang oleh Axel di hadapannya. "Cih! Lo itu pacarnya Agatha atau bukan sih?" tanya Justin tanpa rasa takutnya.

"Ya, gue pacarnya. Cepat bilang sama gue di mana keberadaan Agatha!" ucap Axel penuh penekanan. "Gue tadi udah ke rumah Ferisha. Tapi mamanya bilang, terakhir kali Agatha itu sama lo."

"Gue nggak tahu Agatha dimana. Terakhir kali gue ketemu dia, dia kabur dari rumah sakit," ucap Justin jujur.

Axel mulai geram dengan penuturan Justin, kini ia mendekatkan langkahnya di hadapan Justin. "Nggak usah bohong lo!" Axel menunjuk benda itu tepat di wajah Justin.

Axel menatap mata Justin dalam. Ia bisa melihat bahwa Justin tidaklah berbohong. "Apa lo masih mau bilang kalo gue berbohong?" tanya Justin.

Justin mengambil benda yang dipegang oleh Axel. "Gue ingetin sama lo ya Xel. Kalo lo cinta dan sayang sama Agatha, lo perjuangkan dia. Dia nggak berhak dapat pembalasan apapun dari psikopat kaya lo. Karena dari awal Agatha bertemu sama lo, lo udah buat hidup dia jadi sial. Jadi lo nggak perlu mengkambinghitamkan gue di depan Agatha. Seolah-olah gue psikopat yang udah buat Agatha jadi seperti ini."

Setelah mengatakan hal itu, Justin langsung menaiki motornya. "Oh iya satu lagi, nggak usah jadi pengecut yang bisanya cuma pakai benda," ucap Justin, dan langsung menancap gas'nya cepat.

Axel yang ditinggalkan hanya bisa terpaku menatap kepergian Justin dengan tangan yang dikepal. Ia berusaha keras untuk menahan emosinya. Karena ia sudah berjanji pada Agatha untuk tidak melakukan pembunuhan lagi.

Psycho Love in the FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang