12 🌜Kesalahpahaman🌛

231 158 134
                                    

Empat hari berlalu Agatha mengurung diri di kamar, setelah tersadar dari kritisnya dan berlarut-larut dalam kesedihan atas kehilangan papanya. Kini ia kembali ke sekolah dengan senyum pucat di bibirnya.

"Kemana lo ngilang nggak ada kabar? Ada hubungan apa lo sama kak Gavin, nggak masuk sekolah bersamaan? Pake segala ngasih surat izin ke dia buat diantarin ke kelas pas hari pertama lo nggak masuk, cari perhatian lo? Lo tau kan gue suka sama kak Gavin? Munafik tau nggak lo!" ucap Vero pada Agatha, dengan mata yang menatapnya sinis.

"Maksud lo apa sih, Ver?" tanya Agatha
bingung dengan sikap Vero yang tak seperti biasanya.

"Alah nggak usah pura-pura sok tau deh
lo! Lo itu nggak pernah cerita ke kita-kita tentang keluarga lo, masalah lo, terutama perasaan lo kan? Bisa aja lo mau tikung teman sendiri, dengan cara lo suka sama kak Gavin, mungkin?"

Agatha menghembuskan napasnya
pelan, ternyata Vero salah paham
terhadapnya. Memang, tidak ada yang
mengetahui hubungan antara Agatha
dan Gavin, kecuali Justin. Agatha memang sengaja menyembunyikan hal itu.

"Ver. lo salah paham," ucap Agatha tersenyum tipis.

"Basi tau nggak lo!"

Setelah mengatakan hal itu, Vero beranjak meninggalkan ketiga sahabatnya itu. Cloudy dan Oliv pun hanya menatap kepergian Vero dengan datar.

Cloudy tersenyum tipis, ia kemudian
merangkul bahu Agatha memberi
kesabaran atas apa yang di tuduhkan
Vero padanya. "Lo jangan marah ya sama Vero, dia itu cuma salah paham." ucap Cloudy, "Lo kan tau sendiri, Vero itu memang selalu marah sebelum tau apa penjelasannya."

"Iya, gue ngerti kok," jawab Agatha.

"Btw lo kemana aja sih, Ta?" tanya Oliv.

"Gue kemarin habis jagain tante gue yang sakit." jawab Agatha berbohong

"Gue kira lo ada masalah, ternyata jagain tante lo. Tapi kenapa hape lo nggak aktif?"

"Oh itu, hape gue rusak kena air hujan."

"Eh." Cloudy menatap Agatha dengan curiga.

"Kenapa lo ngeliat gue begitu banget?" tanya Agatha, ia risih ketika ditatap
Cloudy seperti itu.

"Bibir lo pucet, lo sakit Ta?"

"Gue cuma kecapean doang kok, jagain tante gue selama empat hari." jawab Agatha yang lagi-lagi tersenyum.

"Oh, eh btw kok yang anter surat izin lo kak Gavin sih?" tanya Oliv penasaran.

"Oh itu sebenarnya mama gue yang antar, terus mama gue tiba-tiba ada telepon. Jadinya mama gue kasih surat itu ke salah satu murid di sini, kemungkinan yang mama gue suruh itu kak Gavin." jawab Agatha yang lagi-lagi berbohong.

"Benar kan dugaan gue? Agatha itu nggak mungkin suka sama kak Gavin. Lebih baik lo jelasin sama Vero, biar dia nggak salah paham lagi."

Agatha tersenyum manis, "Iya ntar gue
jelasin kok sama Vero."

Ting!

+6282172180898

Hai nona apa kabar? Oh iya, pasti jawabanmu tidak baik-baik aja kan? Bukankah kau sedang sakit keras? Haha, semoga kau bisa menjalani nasib buruk ini. Oh iya, seharusnya aku bertemu denganmu empat hari yang lalu, tepat di hari meninggalnya papamu. Kenapa kamu tidak mengerti
dengan clue yang sengajaku tinggalkan? Kau terlalu bodoh nona! Sudah kubilang sebelumnya, kalau kau salah menebak resikonya sangatlah besar. Aku kasih waktu seminggu untuk mencari clue yang selanjutnya, setelah kau mendapatkan itu, aku akan menjumpaimu.
See you next week.
- JA

Psycho Love in the FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang