41 🌌 Terbongkar 🌌

242 47 299
                                    

Jangan lupa vote dan komen!

🎶 Jamie Miller - Here's Your Perfect 🎶

"Aku mempunyai sebuah perasaan yang terlalu berat untuk ditahan, dan terlalu sakit jika diungkapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mempunyai sebuah perasaan yang terlalu berat untuk ditahan, dan terlalu sakit jika diungkapkan." - Justin Alexander.

⚫⚫⚫

Agatha mengerjapkan matanya perlahan, kini tubuhnya dihantam rasa sakit yang begitu hebat. Matanya pun menatap sekeliling, ternyata Ferisha meninggalkannya sendiri di rumah kosong ini. Tangannya tergerak melepas ikatan tali yang mengendur, pelan-pelan ia melangkahkan kaki menuju pintu keluar.

Angin malam yang menusuk kulitnya dalam, menambah suasana menjadi kelam. Kini pikirannya terlintas pada bayang-bayang ketika Ferisha menamparnya dengan sarkas. Sungguh dalam hati ia menyesal tidak ingin mendengar perkataan Justin kemarin. Sekarang hatinya teriris begitu sakit, menghadapi kenyataan yang terlalu pahit.

Langkah kakinya sudah berada di jalan komplek yang sepi, yang dia dapatkan hanyalah pancaran sinar dari sepeda motor yang berlawan dengannya. Tanpa ia sadari motor itu pun berhenti, dengan tergesa orang itu membuka helm dan memeluk Agatha dari belakang.

Sontak Agatha pun terkejut kaget, mendapatkan seorang laki-laki yang memeluknya begitu erat. "Sebentar aja," ucap laki-laki itu lembut.

Agatha memberontak pelan, ia sangat tahu pemilik suara itu. Hatinya masih terasa sakit, mendengar suatu kenyataan yang baru saja ia tahu. "Lepasin!" ucapnya berhasil melepaskan pelukan laki-laki itu.

"Agatha lo kenapa? Gue dari tadi nungguin lo, tapi lo nggak dateng. Lo tahu nggak sih, lo itu bikin gue khawatir." Kini tangannya terangkat memegang kedua pipi gadis itu.

Agatha menepis tangan laki-laki itu, ia berusaha mengatur napasnya yang terasa sesak. "Kak Axel, gue udah tahu semua tentang lo, gue udah tahu semua rencana busuk lo. Tolong sekarang jujur sama gue kak," ucapnya dengan menahan dadanya yang terasa sangat sesak.

Seperti dihantam bebatuan, kini ia hanya bisa diam membisu. Matanya menatap gadis itu, entah kenapa ia merasa begitu takut jika mendengar hal yang sama sekali tidak ia inginkan. "Lo ngomong apaan sih, Tha? Jujur, gue nggak ngerti," ucap Axel berusaha mengelak.

"Gue paling nggak suka kak, cowok yang suka berbohong. Ternyata selama ini gue salah menilai, padahal gue berusaha untuk belajar mencintai. Tapi justru, lo hanya memanfaatkan keadaan, untuk rencana busuk lo itu." Sungguh, Agatha membenci laki-laki ini.

"Agatha ini semua nggak seper--," ucap Axel terpotong.

"Gue nggak mau denger alasan lo lagi, sekarang gue minta lo jauhi gue, dan gue nggak mau ketemu sama lo lagi kak. Kita putus!" Mendengar kata itu keluar dari gadisnya, kini emosinya langsung memuncak.

Psycho Love in the FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang