Nikka Costa • First Love
(Ganteng doang, nembak cewek di panggang, canda panggang:v)
***
Langkah kakinya mengarahkan ia ke sebuah gang kecil yang sama sekali tidak ada penerangan di sana. Besit hatinya begitu pilu dan sakit ketika mendengar bahwa orang yang ia cintai sedang berjuang melawan sakit.
Tatapan matanya tertuju pada seorang laki-laki yang berjalan gontai, seperti yang ia lihat laki-laki itu sedang dalam keadaan mabuk. Deru napasnya kian memburu, tatapannya tak luput dari seorang laki-laki yang tengah berjalan mendekat ke arahnya. Kini hasrat psikopatnya kian menggebu-gebu.
Ia mengeluarkan pisau handalannya dari saku celana, melangkahkan kaki menuju laki-laki tua yang sedang mabuk berat itu. Perlahan ia membawa laki-laki tua itu ke tempat yang aman untuk menjalankan aksinya. Mata tajamnya melihat sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada orang di sekelilingnya.
Perlahan ia mulai menyayat setiap bagian kulit tangan korbannya, menikmati suara teriakan kesakitan dan desahan pisau setiap goresannya. Rasanya begitu nikmat ketika ia melihat darah yang mengalir.
Ia kembali melakukan aksinya, mencabik-cabik perut korban dengan pisau handalannya. Hingga darah pun mengalir hingga ke atas seperti air mancur. Aroma darah yang mengenai wajahnya, ia hirup dalam-dalam. Ia tak mau hilang kesempatan, untuk merasakan sensasi dari bau yang ia suka.
Hatinya kembali tenang setelah melakukan aksi tersebut. Rasanya sangat candu terhadap segala hal yang mengenai pembunuhan. Ia benar-benar menikmati aksinya hari ini.
Prang!
Axel sontak membalikkan kepalanya dan menatap seorang gadis yang memecahkan gelas berdiri tak jauh darinya.
Baru saja gadis itu ingin melangkahkan kakinya untuk pergi, namun langkah kaki Axel yang panjang telah menghalanginya. Gadis itu berusaha melepas cengkraman tangan Axel, tapi ia tidak bisa. Axel memegangnya sangat erat.
Gadis itu kini berbalik arah, berusaha memberanikan diri menatap mata Axel. "Keji." Satu kata yang dikeluarkan gadis itu mampu membuat tubuh Axel berdesir hebat.
"Maaf," ucap Axel kembali menatap mata sendu gadis itu.
"Kenapa lo tega lakuin hal sekeji itu? Apa lo nggak mikir apa resikonya?" tanya gadis itu nyalang.
Axel membisu. Ia hanya setia menatap mata gadis itu.
"Kenapa lo diem kak? Kenapa lo minta maaf sama gue atas apa yang nggak lo lakuin ke gue?"
"Kenapa gue yang harus lihat hal itu? Kenapa lo yang harus gue lihat buat melakukan hal sekeji itu?"
"Kenapa harus gue? Kenapa?!" Gadis itu memukul-mukul dadanya yang terasa sesak. Air matanya mengalir begitu saja. Kejadian yang ia lihat secara langsung membuatnya trauma pada saat pertama kali salah menaiki taxi online.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Love in the Fall
Mistério / SuspenseJudul awal 👉 XELLA WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA!! Ini cerita tentang psikopat yang selalu meninggalkan clue setelah melayangkan nyawa seseorang dengan pisau yang selalu ia bawa. Clue ini berupa target selanjutnya yang harus ditebak dengan logis! Jika...