Hari kedua pasangan muda Namikaze di Korea Selatan. Semuanya berlalu dengan indah seperti yang mereka rencanakan. Kebahagiaan itu terus terpancar, meskipun saat ini keduanya telah diserang oleh rasa lelah setelah mengelilingi kota Seoul yang indah.
Rasa lelah itu membuat keduanya memaksakan diri kembali menuju hotel untuk mengistirahatkan tubuh yang lelah.
Beberapa saat kemudian, setelah melempar banyak kata cinta di dalam mobil, keduanya sampai di hotel.
"Lelahnya~" ucap Hinata seraya mengelus perut besar yang berisi bayi mungilnya.
"Ayo tidur," Naruto yang telah berbaring di atas kasur empuk memanggil sang terkasih untuk berbaring dalam pelukannya.
Hinata menurut. Ia membaringkan tubuh gempalnya dalam pelukan sang suami. Hidungnya yang mancung terus mengendus leher sang terkasih, menyesap aroma wangi sang suami yang selalu membuatnya mabuk.
"Katanya malam nanti bakalan ada festival lampion di sungai Han." Ucap Hinata tiba-tiba.
"Benarkah?" Tanya Naruto.
"Bener! Tadi banyak ibu-ibu yang ngomongin festival itu." Jawab Hinata dengan antusias.
Naruto tertawa gemas mendengar suara Hinata yang antusias. Tangannya yang ikut gemas pun mengelus lembut puncak rambut Hinata. "Kamu mau liat festivalnya?"
"Mau~" jawab Hinata manja.
"Kita liat di kamar aja ya." Timpal Naruto membuat Hinata melengkungkan bibirnya ke bawah.
"Aku mau liat langsung di Sungai Han~" rengek Hinata seraya mengeratkan pelukannya pada sang suami.
"Sayang, terakhir kita keluar malam hari besoknya kamu sakit. Liatnya di kamar aja ya," Naruto sebagai sang suami yang protektif tentu saja menolak rengekan sang istri.
Namun, Hinata yang sangat ingin menghadiri festival lampion itu, terus merengek guna membujuk sang suami untuk mengiyakan keinginannya. Bahkan ia mengeluarkan air mata palsunya agar sang suami menuruti keinginannya. Dan Naruto yang tidak tega melihat air mata sang istri, dengan terpaksa mengiyakan keinginan sang istri.
Hinata yang girang mengecup seluruh permukaan wajah Naruto, hingga sang suami dibuatnya tertawa.
....
Malam tiba, di malam terang yang ramai oleh lautan manusia, Hinata bergelayut manja di tangan sang suami yang memegang lampion untuknya.
Jaket tebal yang digunakannya menenggelamkan Hinata dengan lucu, hingga banyak pasang mata yang menatap gemas Hinata.
Acara puncak akan dilaksanakan tengah malam nanti. Dan sebelum menuju acara puncak, Hinata terus menarik tangan sang suami menuju berbagai stand makanan. Sedangkan Naruto menatap khawatir Hinata yang menurutnya terlalu aktif.
"Hinata, Sayang, jalannya pelan ya...
Nanti jagoan ayahnya keluar gimana?" Ucap Naruto polos.
Hinata membalas ucapan Naruto dengan geplakan di lengan kekarnya. "Jangan ngomong sembarangan!" Katanya seraya memelototi Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Life Season 2
RomanceLove Season 2 NaruHina Fanfiction ©Masashi Kishimoto Mereka yang berani melangkah menuju tanggung jawab besar yang hadir di depannya. Meskipun pertentangan terkadang menjumpai dua insan itu, namun mereka tetap bertahan mewujudkan keluarga yang ha...