Siang menuju petang seorang wanita manis dengan riang memasak bahan-bahan di kulkasnya menjadi makanan yang lezat.
Bibirnya tidak berhenti menyanyikan lagu Chewing gum yang dipopulerkan oleh boy grup asal negara gingseng. Sesekali ia mengelus perutnya seraya berkata.
"Adek bayi nanti kalo kamu laki-laki harus tampan seperti oppa-oppa itu ya."
Yahh tidak ada yang bisa menghentikan hayalan seorang wanita hamil bukan. Dan semoga saja apa yang ia hayalkan itu bisa menjadi kenyataan.
Tapi kalo untuk yang satu itu sih kira-kira persenannya 0,1% dari 100%. Ya masa ia darah daging kita malah mirip sama orang lain. Sedangkan sama ayah bunda-nya jauh banget.
Makanan yang di masak wanita manis istri dari Namikaze Sajangnim itu sedikit demi sedikit selesai. Dan kini Hinata mulai menata makanan lezatnya seraya menunggu kepulangan sang suami yang sebentar lagi pasti memunculkan batang hidungnya.
Tidak beberapa lama setelahnya, suara klakson mobil memecahkan halaman sunyi petang itu.
Seperti kebiasaannya, Hinata melepaskan apron seraya mematikan kompornya. Ia berlari menuju halaman depan guna menyambut kepulangan sang suami.
Tubuh tadi yang ingin memeluk suami tampannya, kini terhenti. Hinata kemudian membuang muka dan pergi meninggalkan sang suami yang lagi-lagi heran dengan tingkahnya itu.
Tak ingin membuat sang istri marah, Naruto berlari mengejar Hinata yang melesat di depannya.
"Heiii Sayang ada apa?" Ucapnya mengejar Hinata.
Hinata tak berhenti, ia terus berlari kemudian langkahnya kembali ke dapur sederhana milik keluarga kecil Namikaze. Tangannya kembali memakai apron kemudian melanjutkan kembali memasaknya yang sempat tertunda.
"Ada apa Sayang?" Tanya Naruto memeluk Hinata dari belakang.
Hinata tidak menjawab. Ia mengacuhkan Naruto seolah pria itu tidak ada di dekatnya.
"Ada apa lagi Sayang? Coba bilang sama aku ada apa?" Naruto mematikan komor kemudian ia membalik tubuh Hinata agar menghadap padanya.
"Enggak ada!!!" Jawab Hinata melepaskan tangan Naruto dari bahunya.
"Hanya saja Nata gak suka Naru boros!" Lanjutnya pergi meninggalkan Naruto yang kini menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Jadi masalahnya itu..." Gumamnya dengan cengiran yang menguasai bibirnya.
"Tou-chan nih yang harus disalahkan." Lanjutnya tertawa kecil.
Setelahnya, Naruto berlari mengejar sang istri yang kini marah. Sekarang ia tahu di mana letak kesalahannya. Ini karena mobil sport baru yang dibawanya. Padahal tiga bulan yang lalu, ia sudah mengganti mobil. Dan sekarang sang istri benar-benar marah karena dirinya kembali mengganti mobil.
Istrinya yang irit itu pasti menceramahinya tentang biaya hidup dan masa depan sang anak yang bahkan masih berupa janin. Yah istrinya itu memang berpandangan ke depan. Padahal tanpa berhemat pun kehidupan keduanya pasti terpenuhi sampai tua nanti.
Yah jangan salahkan Naruto sih. Salahkan Minato yang menurunkan sifatnya itu pada Naruto.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Life Season 2
RomanceLove Season 2 NaruHina Fanfiction ©Masashi Kishimoto Mereka yang berani melangkah menuju tanggung jawab besar yang hadir di depannya. Meskipun pertentangan terkadang menjumpai dua insan itu, namun mereka tetap bertahan mewujudkan keluarga yang ha...