Bunda yang Pemalas

492 47 1
                                    

Hari minggu pagi dengan suasana yang sunyi dan  gelap membuat seluruh manusia bergelung nyaman di peraduannya masing-masing. Tak terkecuali dengan pasangan manis Namikaze yang sampai sekarang masih memeluk satu sama lain. 

Si pria sudah terbangun sebenarnya. Namun, ketika dirinya mencoba lolos dari pelukan si wanita, wanita itu salalu saja mengeratkan pelukannya. Seolah jika mereka berdua berpisah, mereka akan berpisah selamanya. 

Pria bernama Naruto Namikaze itu memandangi wajah ayu rupawan sang istri. Sesekali tangannya mengelus pipi chubby sang istri. Juga bibirnya tak diam begitu saja. Bibir itu mengecup kecil sang istri yang masih saja tertidur.

Biasanya di jam seperti ini wanita manis itu sudah siap dengan alat termpurnya. Namun...

mungkin karena hormon kehamilannya yang membuat wanita itu menjadi pemalas. Naruto sih wajar-wajar saja. Lagi pula ia lumayan pandai dalam pekerjaan rumah. Jika Hinatanya malas, ia bisa menjadi pengganti sang istri merapikan seluruh sudut rumah.

"Wake-up" Naruto berbisik kecil di telinga Hinata. Bibirnya tak berhenti mengecup setiap inci wajah wanitanya. 

Bukannya terbangun, Hinata malah mengerang dan memeluk Naruto erat. 

"Lima menit lagi ya~~" Rengeknya pelan. 

Naruto tersenyum melihat tingkah manis wanitanya. Ia membalas pelukan Hinata tak kalah erat. Kemudian tangannya turun pada perut wanitanya yang kini menggembung kecil. 

"Selamat pagi anak Ayah... 

Ayo bangun jangan jadi pemalas kayak Bunda.... "

Hinata hanya mendengus kasar mendengar perkataan Naruto. Lantas ia membuka matanya pelan. 

"Naru juga pemalas ya!!" Ucapnya. 

"Iya-iya Naru pemalas. Makanya, biar Naru enggak malas coba kamu lepasin pelukannya. Naru mau masak dulu buat kita berdua."

"Hmmmm" Dengan kasar Hinata melepaskan pelukan keduanya. 

"Hahaaaa selamat pagi istri cantiknya Naru. Jangan lupa mandi ya...

Naru mau siapin sarapan.... " Lantas Naruto mengecup kening Hinata lembut. Tangannya mengusap pipi serta puncak kepala Hinata bergantian. 

"Jagoan Ayah sama Bundanya dulu ya... 

Suruh Bunda mandi biar enggak bau... "

"Bunda wangi Ayah!" Naruto kembali tertawa mendengar ucapan polos sang istri. Dirinya kembali mengecup seluruh permukaan wajah Hinata sebelum berjalan menuju pintu.

Hinata menenggelamkan wajahnya pada guling yang ada di sampingnya. Mengabaikan perintah sang suami yang menyuruhnya mandi.

Naruto tersenyum kecil melihat sang istri. Ia kemudian menutup pintu kamar kemudian pergi ke dapur guna memasak sarapan untuk sang istri. Namun kala melihat bahan masakan yang habis, ia mendengus kesal. 

"Semenjak hamil Hinata jadi pemalas... " Lirihnya pelan. 

Akhirnya ia memutuskan untuk membuat sandwich isi tuna yang simpel dan mudah. Lima belas menit setelahnya Naruto kembali ke kamar. Dan masih terlihat olehnya Hinata masih bergulung nyaman dengan guling dan selimutnya. 

"Yang mulia ratu ayo bangun! Atau raja yang tampan ini akan menciummu...." Naruto mengelus kepala Hinata sayang. 

Hinata mengerang pelan menjawab ucapan Naruto. Wajahnya semakin diselundupkan pada guling yang sedari tadi dipeluknya. 

Lantas Naruto menggendong yang mulia ratu pemalasnya. Membawanya menuju kamar mandi. Hal tersebut sukses membuat dirinya mendapat geplakan Cinta oleh ratunya itu. 

Hinata yang pemalas mana mau mandi di pagi hari yang dingin kala itu. 

Rupanya tidak hanya sampai disitu kerepotan Naruto berakhir. Kala sarapan sang istri merengek tidak mau memakan sandwich yang dibuatnya. Istrinya yang manis itu malah menginginkan es krim matcha di pagi hari yang dingin ini. 

Jelas Naruto tidak bisa menenangkan hati sang istri yang merengek padanya. 

"Siang kita belinya ya, Sayang~"

"Enggak mau!!! Adek bayi nya mau sekarang bukan siang!!!! Kalo Naru gak mau beliin biar Nata aja yang beli sendiri!"

"Naru bukannya gak mau beliin kamu sayang tapi__"

"Naru udah gak sayang ya sama Nata... " Kini kedua mata Hinata menitikan air matanya. 

"Bu-bukan seperti itu, Sayang." Naruto kini bimbang menghadapi sang istri yang menangis di depannya. 

Lantas pria tampan itu memeluk Hinata erat. Sontak Hinata memberontak minta lepas dari kungkungan sang suami. 

"Naru udah nggak sayang sama Nata ya~~" Hinata mulai terisak. Membuat Naruto semakin panik. 

Kalo sudah begitu, kita tinggalkan saja Naruto yang kerepotan. Masih ada lima belas jam lagi menghadapi Bunda yang merajuk Ayah~~

.....

Love For Life Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang