Jam dinding berbentuk kartun Rayn di pojok ruangan menunjukkan pukul tujuh malam. Hinata bahkan juga sudah siap bertempur dengan peralatan masaknya.
Namun, sebelum dirinya mulai bertempur pintu utama keluarga kecil Namikaze berdering, memberi isyarat bahwa seorang tamu kini tengah berdiri di depan pintu besar itu.Dengan langkah kilat Hinata berlari membuka pintu tersebut. Setelah terbuka, terpampanglah wanita kisaran umur dua puluh sembilan tahun berdiri di depannya seraya membawa kotak besar di kedua tangannya.
"Dengan Hinata Namikaze?" Tanya tamu tersebut yang ternyata kurir online shop.
"Iya. Tapi maaf Onee-san, hari ini saya tidak haul di online shop. Mungkin Onre-san salah alamat." Balas Hinata menatap bingung kurir wanita di depannya.
"Tapi di sini tertulis atas nama anda. Mungkin saja paket ini hadiah seseorang untuk anda." Bijak si kurir menyerahkan paket berukuran besar di tangannya ke Hinata.
"Iya mungkin saja ya One-san. Baik kalo begitu terima kasih ya... " Balas Hinata mengambil paket besar di tangan si kurir.
"Iya sama-sama... " Setelah mengatakan itu, si kurir melenggang pergi meninggalkan Hinata yang masih dengan wajah bingungnya.
Dirasa kurir wanita itu sudah menjauhi rumahnya, Nana membawa masuk paket besar itu ke dalam rumahnya.
Mungkin memang benar, paket unu merupakan hadiah ulang tahun dari penggemarnya. Hari ini kan ulang tahun dirinya. Bahkan malam tadi Naruto memberinya sebuah cincin berlian mewah yang harganya hampir melebihi harga mobil lamborghini keluaran terbaru.
Setelah memasuki rumah, Nana membuka paket besar tersebut dengan tergesa.
Matanya berbinar kala melihat gaun Sabrina berwarna lavender muda yang ada di dalam paket itu.
"Woahhhh manis sekali..." Ucap Hinata mengangkat gaun tersebut ke udara.
Kemudian tangannya mengambil sepatu kaca yang berwarna senada dengan gaun sabrinanya. Menatapnya lekat dengan mata yang tidak menghilangkan binarannya.
'Kenapa orang itu bisa tahu ukuran dan warna kesukaanku?' Tanya Hinata dalam hati.
Tidak berhenti disitu, kini tangannya mengambil sebuah tas yang ternyata juga berwarna lavender lucu.
"Bukannya ini tas yang aku idamkan..." Mata Hinata kembali dibuat kagum oleh barang-barang yang ia temukan. Matanya menatap lekat tas kecil yang selama ini diidamkannya.
"Aku jadi curiga, kalo ini dari Naruto-kun." Ucap wanita manis itu menuduh.
Ia semakin membesarkan tuduhannya ketika ponsel miliknya berdering dan menampilkan panggilan video dari suami tampannya.
"Hoolaaaa Bee. Sudah menerima paketnya?" Sapa Naruto sambil mengedipkan sebelah matanya pada Hinata.
"Kan benar dugaanku kalo Naruto-kun yang membeli semua paket ini!! Lagian bukannya pagi tadi Naruto-kun sudah memberikanku cincin. Sekarang kenapa beli lagi hadiah mewah untukku! Harusnya Naruto-kun bisa berhemat untuk masa depan nanti!!!" Balas Hinata dengan kesal. Bagaimana tidak kesal, hari ini Naruto sudah mengeluarkan uang begitu banyak untuk hadiah yang diberikannya pada Hinata.
"Hehe maaf ya. Lagian, kalo aku berhemat uangku semakin numpuk dan itu tidak baik untuk gudang penyimpanan harta di rumah. Masa iya nanti uangnya harus dibakar kan mubazir."
"Yakk enggak seperti itu juga Naruto-kun!!!"
"Yaudah, Sebagai permintaan maaf, coba Bee pakai semua barang-barang itu. Nanti jam delapan aku akan menunggumu di halaman depan rumah, kay... "
"Mau apa sih?" Tanya Hinata masih dengan raut kesalnya.
"Rahasia Sayang...."
Hinata semakin kesal kala Naruto mematikan panggilan vidio itu secara sepihak.
Dengan rasa penasaran yang amat besar, Hinata berlari menuju kamar mandi serta bersiap seperti yang suami tercintanya itu inginkan.
Beberapa saat kemudian klakson mobil terdengar di halaman keluarga kecil Namikaze. Secepat haina Hinata menghampiri asal klakson yang dipastikannya berasal dari mobil sang suami.
Ketika ia sampai di halaman depan, matanya dibuat terpesona kala melihat suami tampannya itu berdiri di depan mobil dengan pakaian kasual berwarna hitam putih yang melekat pas di tubuh ateltisnya. Wajahnya seketika memerah kala melihat buket bunga lavender di tangan suaminya.
Hinata berlari menghampiri suami tampannya itu, niatnya ingin mengambil buket yang berisi bunga kesayangannya.
Namun, sang suami malah menjauhkan buket bunga itu kemudian memeluknya dengan erat.
"Buket ini akan menjadi milikmu, Bee. Tapi, itupun jika kau membayarnya dengan bibirmu." Ucap Hinata brutal, membuat wajah Hinata semakin memerah.
'Demi lavender tercinta.' Batin Hinata, diiringi dengan kecupan yang diberikannya di bibir tipis sang suami.
"Sudahh....." Ujar Hinata menenggelamkan wajahnya di leher sang suami guna menghilangkan rona merah yang semakin membara.
"Uuuuuuh manisnya Ratuku ini.... " Naruto memeluk erat Hinata tak lupa dirinya mengangkat tubuh mungil itu dan berputar kecil.
"Selamat ulang tahun yang ke-23 Hinata Namikaze... " Bisik Naruto tepat di telinga Hinata.
"Terima kasih, Naruto Namikaze. Terima kasih untuk cinta dan kebahagiaan yang selama ini kau berikan.
Aku mencintaimu... " Hinata memeluk suaminya erat."Aku juga mencintaimu, Bee..." Naruto menurunkan Hinata dari komedi putar dadakannya. Kemudian bibir tipisnya mengecup lembut kening Nana yang tertutupi rambut.
Sekarang mari kita tinggalkan sepasang suami istri yang saling memanja pasangannya masing-masing yang sukses hal tersebut membuat para jomblo menangisi nasibnya di malam minggu yang terang malam itu.
...
Happy b'day Byangkugan no Hime.
Thank's for 8th with me ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Life Season 2
RomanceLove Season 2 NaruHina Fanfiction ©Masashi Kishimoto Mereka yang berani melangkah menuju tanggung jawab besar yang hadir di depannya. Meskipun pertentangan terkadang menjumpai dua insan itu, namun mereka tetap bertahan mewujudkan keluarga yang ha...