Spesial Chapter : Summer King

505 43 3
                                    

Libur musim panas sudah tiba. Banyak keluarga yang merencanakan liburan demi membahagiakan sang anak setelah satu semester mereka bergelut dengan buku pelajaran.

Pantai merupakan destinasi yang banyak dikunjungi untuk liburan kali ini. Suasana yang sejuk dan pemandangan yang indah menjadikannya tempat yang cocok untuk liburan musim panas.

Sama halnya dengan keluarga yang lain, keluarga kecil Namikaze juga ikut menghabiskan liburan musim panasnya di pantai. Mereka memilih pantai Yokonaha Maehama di Prefektur Okinawa yang terkenal sebagai pantai terbaik di tanah airnya.

Sebenarnya Hinata ingin pergi ke luar negri, Bali atau Hawaii contohnya. Namun, karena usia sang buah hati masih sangat kecil untuk berpergian jauh, Hinata dengan sedih memilih pantai di Okinawa.

"Ayah bangun," pagi itu, tepat pukul tujuh pagi Hinata dengan lembut membangunkan sang suami yang masih bergelung nyaman bersama sang buah hati di dalam selimut.

"Ayah ayo bangun!" Merasa sang suami masih bergeming, Hinata mengelus surai pirang Naruto, sesekali mengecup pipi bergarisnya.

"Katanya sekarang mau liburan ke pantai." Ucapnya mencoba bersabar menghadapi Naruto yang pemalas.

Tangan Hinata kini beralih untuk mengusap surai sang buah hati yang bergerak karena suara bising yang ditimbulkannya.

"Ayo bangun, malah adek yang bangun!" Bisik Hinata di telinga Naruto, karena takut membangunkan sang buah hati.

Naruto yang terganggu mulai menggerakkan tubuhnya. Ia menggeliat sebelum tersenyum menyambut ratunya.

"Pagi sayang," sapa Naruto dengan senyumannya.

"Ayo bangun, habis itu mandi!" Hinata meraih tangan besar Naruto kemudian menariknya untuk terbangun.

"Iya sayang...." Timpal Naruto masih setengah sadar.

Setelah berhasil mengumpulkan seluruh kesadarannya, Naruto balik menarik Hinata hingga sang istri terduduk di pangkuannya.

"Morning kiss...." Ucapnya seraya mengecup lembut bibir Hinata.

"Udah!" Hinata mendorong dada sang suami, takut jika suaminya itu kebablasan.

"Aku mau nyiapin barang-barang buat ke pantai. Kamu kalo abis mandi jangan lupa bangunin Bolt terus mandiin kesayangan aku." Titah Hinata.

Naruto menenggelamkan wajahnya pada leher Hinata yang sudah wangi.

"Kamu denger kan?" Kata Hinata ketika Naruto tidak membalas ucapannya.

Naruto hanya berdeham menjawab menjawab titah sang istri.

"Lepasin pelukannya!" Naruto malah mengeratkan pelukannya, hingga Hinata kesusahan untuk melepaskan pelukan itu.

Naruto mengecup seluruh permukaan wajah Hinata.

"Ihhh bauu! Ayah belum mandi!" Teriak Hinata seraya menggelengkan kepalanya agar ciuman suaminya meleset.

Teriakan Hinata berhasil membuat sang buah hati yang tertidur, merengek dan menangis keras.

"Tuh kan gara-gara ayah!" Hinata dengan kilat melepas diri dari pangkuan sang suami. Tangannya menggendong sang buah hati yang menangis kencang.

"Buna belicik hiks...." Adu sang buah hati.

"Maafin buna ya Bolt...." Kata Hinata merasa bersalah.  "Kamu sihh!" Naruto tersenyum canggung atas kesalahannya.

"Maafin ayah juga ya...." Naruto mengambil Boruto dari gendongan sang buna.

"Udah ya jangan nangis. Ayo mandi sama ayah." Bujuk Naruto.

Love For Life Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang