2. Dying

1.1K 141 46
                                    

Daegu, Monday.

Pria dengan tubuh tinggi atletis itu kini tengah menatap kearah luar jendela yang menampilkan pemandangan jalanan Kota Metropolitan tersebut. Hatinya gelisah, dia dilanda kebimbangan yang begitu hebat. Di dalam kepalanya, segala macam pikiran berkecamuk tiada henti.
Matanya yang tajam seolah-olah hanya terkunci pada objek yang tengah dia tatap saat ini.

Ekspresi yang terpancar dari wajah tampannya itu terlihat begitu serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekspresi yang terpancar dari wajah tampannya itu terlihat begitu serius. Sesekali dia memejam mata mengingat semua kejadian yang terjadi tanpa pernah dia duga akan serumit ini jadinya. Kejadian dimana dirinya menjadi begitu sangat rendah dan dianggap bedebah oleh Ayah mertuanya sendiri. Kejadian dimana dia kehilangan jejak Rosie dan Hana sampai detik ini.

Flash back mode on

"Mau apa datang kemari?" Tanpa basa-basi Mason yang sedang bersantai di kursi santainya melontarkan pertanyaan itu dengan kasar ketika melihat Loey dan supir pribadinya memasuki halaman besar rumah itu.

Loey langsung menghentikan langkahnya seketika. Bahkan dirinya belum sempat membungkukan badan pada pria paruh baya itu untuk menyapa.

Karena rasa hormatnya , Loey tetap mendekat ke arah Mason kemudian membungkuk untuk mengucap salam.

"Annyeonghaseyo Abeonim?" Sapa Loey dengan begitu lembut.

"Kenapa kau memperbolehkannya masuk Hae Joon-ah?" Bukannya membalas salam Loey, Mason malah melemparkan pertanyaan pada supir pribadinya itu. Wajah supir tersebut seketika tampak berubah ekspresi menjadi agak takut dan merasa bersalah.

"Lancang sekali kau mengizinkan bedebah ini memasuki pekarangan rumahku!" Mason lanjut mengomel.

"J-joesonghaeyo, Sajangnim." Sahut supir Hae Joon dengan gugup.

Mason mendengus kesal. Kemudian meminta Hae Joon untuk meninggalkan mereka berdua.

"Kau! Masih punya nyali datang kemari?" Loey yang tertunduk langsung menegakkan kepalanya dan menatap manik sang Ayah mertua.

"Abeonim..."

"Masih ingin berurusan dengan rumah sakit dan jahitan?" Tanya Mason dengan nada dingin.

Siapa yang sanggup melewati masa-masa itu lagi? Dimana Loey terus mendapat ancaman dan luka parah tiap kali anak buah Mason menyerangnya dengan alasan meminta Loey untuk segera mengurus perceraiannya dengan Rosie.

Terakhir kali pria itu terkena tusukan pisau di bagian perutnya dan itu mengakibatkannya koma selama hampir 1 bulan. Beruntung seseorang berhasil menemukannya di tempat terpencil dan tersembunyi itu. Kalau tidak mungkin hanya sebuah batu nisan dengan nama 'Park Chanyeol' yang akan tersisa.

(No) WAY BACK HOME 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang