36. Long Time No See

909 129 55
                                    

Fajar menyingsingkan diri ke arah barat setelah seharian sibuk menyinari bumi bagian selatan. Dua orang wanita tampak berjalan beriringan di Bandara LAX setelah turun dari Pesawat yang ditumpangi mendarat dengan sangat mulus dan tepat waktu.

Mereka berjalan ke arah pintu keluar Bandara tersebut. Yoora sibuk memegang ponselnya yang sedang dia gunakan untuk mengirim pesan ke seseorang yang memintanya datang kemari bersama wanita disampingnya.

Tak beberapa lama, sebuah taksi berhenti di hadapan mereka. Keduanya langsung masuk ke dalam taksi tersebut dan membiarkan sang supir menaruh koper keduanya di dalam bagasi.

"Aku sudah memesan dua kamar di hotel yang dekat dengan rumah orang tua Rosé." Ujar Yoora pada Wendy yang terlihat begitu tegang.

"Ah, iya Unnie. Terima kasih." Sahutnya.

Darah Wendy terasa berdesir hebat kala baru saja tiba dan menginjakkan kaki di Kota Melbourne ini. Entah dia harus bersikap seperti apa ketika bertemu Loey dan juga Rosie nanti.

🍁🍁🍁

Yoora Unnie

Aku sudah tiba di LAX bersamanya. Kami akan menuju hotel sekarang.

06.33 PM

Rosie baru saja mendapat pesan singkat tersebut dari sang kakak ipar. Dia meringis. Nyeri hatinya.
Itu artinya dia akan melihat seseorang yang dulu pernah menjadi alasan dirinya dan Loey berpisah.

Rela tidak rela sebenarnya. Tapi Rosie melakukan ini juga karena ingin Loey segera mengingat dirinya.
Tapi saat sudah mendapat pesan dari Yoora bahwa kakak iparnya itu dan Wendy sudah tiba di Kota ini, Rosie mendadak merasa ragu.

Apa kira-kira keputusannya ini benar?

Apa dia bisa mempercayai Wendy untuk meminta wanita itu mengatakan hal sesuai faktanya?

Rosie menghela nafas panjang. Dia harus yakin bahwa Wendy pasti masih memiliki hati nurani dan rasa simpati untuk membantunya.

Tapi sebelum Wendy Rosie perbolehkan bertemu dengan suaminya, Rosie akan lebih dulu bicara pada wanita itu.

Rosie bangkit dari kursi malasnya dan berjalan menuju kamar sebelah. Kamar suaminya. Mungkin ini bisa juga disebut pisah ranjang kan?

Sejak Dokter mengatakan kalau beliau memperbolehkannya pulang dari rumah sakit, terjadi sebuah perdebatan yang cukup membuat Rosie keberatan akan permintaan Loey. Pasalnya pria itu tidak ingin ikut dengan Rosie kembali ke rumah orang tua Rosie.

Loey keukeuh ingin pulang saja. Dia terus menyebutkan alamat rumahnya yang Rosie juga sangat hapal bahwa rumah yang dimaksud adalah alamat apartemen pertama yang ditempati pria itu dulu bersama Wendy di Seoul.

Miris?

Pasti.

Namun entah Tuhan menciptakan hati Rosie itu dari apa. Wanita itu pun memilih untuk menghentikan perdebatan itu dengan mengatakan bahwa Wendy akan segera kemari menemui Loey.

Namun ternyata tidak sampai disitu dan ketika sudah sampai di rumah orang tua Rosie, pria itu langsung tersentak kala Rosie merebahkan dirinya disamping Loey.

Dari situlah Loey meminta untuk pindah kamar saja. Bahkan dia rela tidur di sofa lantai satu jika Rosie tidak memberikannya satu kamar lagi untuk dirinya.

Tapi dengan lapang dada, Rosie lagi-lagi harus menelan kenyataan pahit ini. Dia memberikan satu kamar yang terletak tepat di sebelah kamarnya untuk sang suami.

(No) WAY BACK HOME 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang