Sumpah gamau bohong, lagunya Wendy sama Seulgi Redvelvet enak banget:') maknanya ngena ke hati aink *hiksrooot
🍁🍁🍁
"Aku tidak akan percaya pada siapapun dan pada apapun. Kecuali Wannie sendiri yang mengatakan secara langsung bahwa aku keliru. Bahwa aku dengannya sudah tidak ada hubungan apapun. Bahwa kau sekarang adalah istriku dan anak yang kau kandung beserta anak kecil perempuan itu adalah anakku."
Tidak seharusnya kalimat itu masih terus terngiang dengan sangat kurang ajar dikepalanya. Rosie jadi ingin sekali ikut-ikutan lupa ingatan saja. Mungkin tidak apa kalau itu bisa dengan ampuh menghilangkan rasa sakit hatinya yang tertahan.
Tepat dua hari ini setelah malam yang membuatnya sesak sampai ke ubun-ubun, Rosie masih belum berniat untuk kembali ke rumah sakit mengunjungi suaminya seperti biasa. Luka yang mungkin tidak sengaja digores oleh Loey di hatinya itu masih begitu basah. Dia tidak mau menambah keperihan lagi.
Namun rasa rindu pada pria itu mendera begitu saja dalam benaknya. Apakah dia harus mengakhiri acara merajuknya yang tak akan mungkin direspon seperti dulu oleh suaminya? Tak ada bujukan sama sekali.
Tentu saja.
Loey kan hanya ingat dengan 'Wannie-nya'.
Rosie mendengus sebal kala mengingat nama itu lagi tanpa permisi lewat begitu saja di dalam pikirannya.
Pikirannya semakin bercabang-cabang. Dia harus segera bertindak untuk mengakhiri situasi sulit ini. Wanita itu meraih ponselnya yang dia letakkan di nakas samping tempat tidurnya. Kemudian Rosie menyingkap selimut yang membalut setengah tubuhnya dan turun dari atas ranjang menuju balkon kamar tersebut.
🍁🍁🍁
"Imooo..." Seorang bocah laki-laki tiba-tiba muncul dari belakang dan memeluk tubuh seorang wanita yang tengah fokus berkutat pada laptop dihadapannya. Wanita tersebut tentu saja terkejut karena diperlakukan seperti itu oleh keponakannya.
"Ishh... Yoonwo-ya, kau mengagetkan Imo." Kata wanita tersebut dengan cubitan gemas di pipi putra Yoora.
Bocah itu terkekeh geli. "Mianhaeyo Wendy Imo. Aku hanya kesal karena Imo tidak mendengar saat aku memanggil-manggil Imo tadi."
Wendy tersenyum. Sedikit ada rasa bersalah di hati karena sudah terlalu hanyut dengan kesibukannya sampai-sampai tak mendengar kalau ternyata Yoonwo sejak tadi memanggil dirinya.
Bocah tersebut mengambil posisi duduk di sebelah Wendy. Wajahnya dia condongkan kedepan layar Laptop milik Wendy. "Apa yang Imo kerjakan? Kenapa kotak-kotak seperti itu?" Tanya Yoonwo dengan polosnya.
"Ini namanya tabel. Imo membuatnya sebagai laporan untuk atasan Imo." Jelas Wendy dengan sabar.
Bocah cilik itu hanya mengangguk sambil ber-oh ria mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh bibinya.
"Kau tahu memangnya?" Tanya Wendy.
"Tidak, aku kan baru mengetahuinya dari Imo." Sahutnya dengan cengengesan.
"Aigoo... Sudah, kau disini saja temani Imo kalau begitu." Ujar Wendy dengan ekspresi berharap.
"Tidak mau. Aku bosan melihat orang yang sedang bekerja. Aku mau kembali ke dapur saja mengganggu Eomma-ku." Yoonwo beringsut turun dari kursi yang didudukinya dan siap untuk melangkah ke arah dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
(No) WAY BACK HOME 2 [END]
FanfictionSeason kedua dari cerita (No) Way Back Home! Disarankan untuk membaca Season 1 lebih dulu. And Don't forget to follow and vote, juseyo:) 🙏 (PS : DI CERITA INI KONFLIK AKAN LEBIH BANYAK) Perpisahan antara Loey dan Rosie terjadi begitu saja di tenga...