21. Trouble

1.1K 154 44
                                    

Los Angeles, Tuesday

Di dalam sebuah club yang lumayan ramai pengunjung, seorang pria berkaos over size dengan beanie hitamnya itu terlihat sibuk melamun sendiri di salah satu sisi meja bar. Minuman yang dipesannya juga belum sama sekali berkurang. Sepertinya dia sedang tidak berselera untuk minum-minum dan hanya ingin menghabiskan waktu di tempat seperti ini tanpa berbuat apa-apa.

Sudah lama dia tidak berjumpa dengan seseorang yang dahulu selalu dapat dia kunjungi setiap hari. Mark benar-benar merasa sangat hampa. Untuk sekedar berkirim pesan saja dia harus berpikir seribu kali. Karena dia sadar posisinya kini tidaklah sama seperti dulu.

Kedua maniknya tak lepas dari layar ponsel yang sejak tadi menampilkan sebuah foto antara dirinya, Hana dan Rosie.

Seingat Mark, foto itu diambil di akhir musim semi pada tahun ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seingat Mark, foto itu diambil di akhir musim semi pada tahun ini. Pria bermarga Tuan tersebut menyunggingkan senyum tipisnya. Meraba-raba deretan memori yang pada saat itu dia benar-benar percaya diri memiliki kesempatan besar untuk meminta Rosie menjadi istrinya dan menjadi seorang Ayah yang selalu ada untuk Hana.

Tapi ternyata impian itu harus pupus bersama kenyataan yang mendadak terkuak bahwa Rosie sebenarnya belum bercerai dan masih sah seutuhnya menjadi istri dari seorang Park Chanyeol.

"How are you doing, Rosie, Hana?" Gumamnya lirih. Dalam hatinya, ada sedikit rasa frustrasi karena dia tidak bisa melakukan apa yang biasanya dia lakukan. Mark menatap cocktail yang sudah sejak tadi dia pesan. Kemudian tangannya terulur meraih gelas kecil tersebut dan meneguknya sampai tandas.

Setelah itu dia langsung meninggalkan tempat ramai dan bising dengan suara para manusia yang sedang berhura-hura. Dia memilih untuk kembali ke rumah tanpa ingin berlama-lama seperti biasanya di Club ini.

"Mark, where are you heading to?" Tanya salah satu kerabatnya yang sedang berada di dance floor.

"Back home, Charlie." Jawab Mark dengan lesu.

"Dude, it's still 9 PM. Are you okay?"

"Don't worry, man!"

"Okay, if you say so. see you Mark!" Ujar Charlie seraya menepuk lengan Mark.

"Have fun Charlie! See you too!" Setelah itu Mark langsung keluar dari Club tersebut dan berjalan menuju harley-nya yang terparkir di depan bangunan itu.

Sebenarnya Mark tidak berniat juga pulang ke rumah. Apa yang akan dia lakukan kalau sudah mengurungkan diri di balik dinding kamarnya? Selain bermain game dan menonton film-film action.

Tapi kali ini, Mark tidak ingin melakukan hal-hal itu. Dia butuh sesuatu yang lain untuk mengalihkan pikirannya dari seorang Roseanne Park. Dibalik helm yang dia kenakan, Mark tersenyum miris. Membayangkan bagaimana tragisnya kisah cintanya itu. Bahkan cinta itu sama sekali belum dimulai, namun Mark sudah lebih dulu patah hati.

(No) WAY BACK HOME 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang