20. People Make Mistakes

1K 141 83
                                    



Los Angeles, Sunday

Dihadapannya, seorang pria paruh baya tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit dimengerti oleh Loey.
Ya, Loey sedang bersama Mason saat ini di ruang utama.
Tadi siang dia dan anak, istrinya baru tiba di LA lagi.

Dan sekitar sejam lalu, kedua mertuanya itu datang ke rumahnya. Jika ingin tahu perlakuan Mason pada Loey bagaimana, Keduanya masih tak banyak mengobrol. Bahkan Loey beberapa kali diberikan jawaban super singkat oleh Mason kala menantunya itu bertanya dan mengajak mengobrol lebih dulu. Loey sadar diri. Ayah mertuanya itu memang keras.

Tak akan mudah meluluhkan hati seorang Mason Park bagi Loey.

"Kau kembali pada putri dan cucuku..." Mason membuka percakapan setelah sekian lama keheningan diantara kedua pria itu tercipta.

"Kau senang sekali menciptakan lubang neraka untuk dirimu sendiri, nak." Lanjutnya lagi.

"Jika Abeonim ingin menyakitiku, menyerahkanku untuk dibuat babak belur bahkan membun-"

Prak...

Sebuah foto yang terpampang di layar ponsel Mason itu membuat Loey menghentikan ucapannya yang belum selesai. Perhatiannya pun langsung teralih sepenuhnya pada foto yang sukses membuat kontraksi hebat pada jantung Loey.

"Pertama pemakaman. Kemudian toko bunga." Ucap Mason.

Flashback mode on

Sebuah mobil KIA Picanto berwarna putih itu terparkir tepat di depan sebuah kafe yang terlihat tengah diresmikan oleh pemiliknya. Dari dalam mobil tersebut, seorang pria dengan rahang tegas sedang mengamati orang yang sedari tadi sibuk menyambut para tamu undangannya yang datang silih berganti.

Wajahnya terus memasang ekspresi serius. Namun sesekali dia menyunggingkan senyum karena merasa lucu akan hal ini. Beberapa tahun lalu dia merupakan orang kepercayaan pria yang kini tengah dia awasi. Tapi sekarang, lihatlah. Dia bahkan bisa disebut berkhianat.

Tidak. Bukan seperti itu kata yang tepat untuk mendeskripsikannya. Dia hanya sedang beralih bos saja. Karena menurutnya Tuannya yang sekarang lebih berani memberikan uang dua kali lipat dari siapapun.

"Tidak apa-apa Kim Jongin. Kau melakukannya untuk bertahan hidup." Gumamnya masih terus menatap lurus ke arah pria yang tak lain adalah Park Chanyeol.

Tiba-tiba suara dering ponsel dari saku celana pria bermarga Kim itu mengalihkan perhatiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba suara dering ponsel dari saku celana pria bermarga Kim itu mengalihkan perhatiannya. Tanpa berla-lama Jongin meraih ponselnya dan menjawab panggilan tersebut.

"Yeoboseyo, Sajangnim?" Sapanya.

"Jadi sekarang kau ada dimana?"

"Incheon, Sajangnim."

(No) WAY BACK HOME 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang