“Katon : Goryuka no Jutsu!”
GRRR…
“Hah? Apa yang terjadi?” Tanya Jean heran. Dia melihat api yang berbentuk seperti sesuatu yang belum dia kenal terbang ke langit dan menghilang di balik awan. Mereka masih berada di dalam tubuh Susanoo.
“Kuchiyose!”
BOFF
“Jean, aku akan menghancurkan seluruh area pelabuhan, kapal dan armada di sini. Kau bantulah pertempuran di dalam sana bersama Sai dan berikan ini pada Naruto yang asli.” Ujar Sasuke.
“Baik, aku mengerti.” Jean menganggukkan kepalanya sambil menyimpan tas pinggang milik Sasuke yang didalamnya terdapat alat komunikasi seperti yang dia kenakan.
“Ayo, Jean.” Sai menggapit lengan Jean dan menaiki hewan kuchiyose Sasuke yang berbentuk burung.
“Hati-hati…!” Seru Naruto.
“Baiklah, Naruto, jangan sampai mati karena titan cebol itu.”
“Heh, kau meremehkanku, ya?” Naruto menyeringai kesal.
“Baiklah… Kebetulan langitnya berpihak pada kita, apa kau siap melakukan dosa besar, Naruto?”
“Bukankah tidak ada pilihan lain, Sasuke? Aku sudah mengevakuasi semua warga sipil di pelabuhan ini kecuali para armada dan prajurit Marley. Heh, aku tidak bodoh… Aku juga pergi!”
BOFF
“Sasuke, jangan dulu memanggil temanmu, kami masih belum keluar dari jarak seranganmu.” Sai mengatakannya melalui alat komunikasi.
“Baiklah… Kau bisa memberiku sinyal jika sudah keluar dari sini.”
“Aku mengerti.”
“Oi, apa yang akan Sasuke panggil?”
“Temannya.”
“Hah?!”
“Kita tidak boleh dekat-dekat dengan temannya itu.”
“Hah?!”
“Kau bisa mati… Jean, tem… sin… al…”
“Hmph! Sepertinya mereka sudah di tempat aman… Baiklah, datanglah… KIRIN…!” Sasuke mengeluarkan chidori dari tangannya, seketika langit menggelegar dengan banyak petir yang berdatangan. Dari balik awan gelap itu, sesuatu menyembul memperlihatkan betapa berbahayanya dia.
GRRR… GRRR… GRRR… GROAAAH…
Jean menoleh. Matanya terbelalak ngeri melihat sesuatu di depannya. Jean belum tahu itu makhluk apa, tapi dia memiliki kepala seperti ular dengan kumis menjuntai panjang dan matanya yang merah menyala. Seluruh tubuhnya transparan dengan garis tubuh berwarna biru seperti kilat petir dengan ukuran yang luar biasa besar.
“Makhluk… apa… itu… ular? Apa… Mengerikan…” Jean berkata seperti bergumam. Dia tak bisa melepas pandangan takutnya pada makhluk itu.
GROAAAH…! GRRR…!
“Kirin…” Jawab Sai singkat. Kirin kembali bersembunyi di balik awan, lalu meluncur turun dengan kecepatan tinggi seperti kilat. Sinar yang Kirin buat mampu menerangi gelapnya malam saat itu.
“Ugh… Sila…”
DHUAR…! GRRR…!
Ledakan luar biasa yang dihasilkan Kirin sukses menghancurkan area seluas 1 kilometer dengan tingkat kerusakan yang lebih parah dari ledakan bom.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Heroes
FanfictionSetiap orang di dunia ini bisa menjadi pahlawan. Pria, wanita, tua, muda, bukanlah sebuah hambatan. Pahlawan yang mendapat pengakuan juga kepercayaan dari semua orang dengan memikul beban yang berat, kebencian dan juga harapan. Pahlawan yang membawa...