Matahari sudah muncul menepis kegelapan malam. Hari itu cuacanya sangat cerah. Eren berusaha tetap terjaga mendengarkan penjelasan Hanji yang belum saja selesai. Eren tidak bisa tidur seperti yang lainnya karena telah membuat kesalahan fatal dengan bertanya tentang percobaan Hanji pada titan. Ya, Eren menyesali perkataan yang ia ucapkan semalam. Pertanyaan yang membuat dirinya terpaksa mendengar jawaban tanpa akhir.
"Begitulah, Eren! Mari kita ulangi. 5 tahun lalu..."
BRAKH!
"Hanji-buntaichou ada di sini?" Seseorang mendobrak pintu dengan sangat keras mencari keberadaan Hanji. Hanji belum selesai menceritakan hal yang membuatnya bergairah terpaksa harus berhenti untuk memperhatikan orang yang datang menemuinya dengan tergesa-gesa.
"2 titan objek percobaan telah dibunuh!" Ujarnya dengan lantang.
"Apa?!" Hanji bangkit dengan sangat terkejut. Mendengar hal itu, Naruto dan pasukan Levi yang lain juga ikut terkejut. Mereka segera bergegas kembali ke ibu kota saat itu juga. Naruto, Sakura dan Rock Lee tidak ikut bersama mereka dan ditugaskan untuk tetap berada di kastil ini. Menurut Levi, mereka akan menjadi target yang empuk atas kejadian ini. Naruto menyetujuinya.
"AAAAHHH...! Sawney...! Bean...! Tidak mungkin...! Seseorang tolong katakan semua ini hanya mimpi...!" Hanji menangis histeris menyaksikan 2 bangkai titan yang sudah menguap menyisakan tulang-tulangnya. Eren dan yang lainnya tercengang melihat objek percobaan yang berharga telah dibunuh.
"Mereka subjek percobaan yang sangat berharga, apa ini perbuatan tentara?" Tanya Gunther.
"Ya, pelakunya masih belum diketahui. Kedua titan itu tewas sebelum matahari terbit, ketika petugas melihatnya, mereka kabur dengan manuver 3D." Ujar Eld.
"Berarti, ini adalah tindakan yang sudah direncanakan setidaknya oleh 2 orang." Gunther menimpali.
"SAWNEY...! BEAN...!" Hanji semakin histeris.
"Lihatlah, Hanji-buntaichou kehilangan mainannya." Ledek Oluo. Mendengar hal itu, Petra menghadiahinya pukulan keras ke perut Oluo dengan sikunya.
BUAGH!
"Argh!"
"Apa yang sebenarnya terjadi...?" Eren melihatnya dengan tatapan tidak percaya.
"Kita pergi, ini adalah wilayah hukum kepolisian." Ujar Levi pada Eren. Lalu ia berbalik.
"Ah, baik!" Eren masih berdiam diri mematung melihat bangkai titan itu. Objek yang susah payah mereka dapatkan hidup-hidup agar bisa mengetahui sesuatu dari mereka sekarang lenyap.
"Apa yang kau lihat disana? Menurutmu, siapa musuh yang sebenarnya?" Erwin berbicara lirih di dekat Eren sambil memegangi pundaknya. Eren tidak mengerti apa maksud Erwin menanyakan hal itu.
"Apa maksud Anda?" Tanya Eren kebingungan.
"Maaf sudah membebanimu dengan pertanyaanku barusan." Erwin berbalik dan meninggalkan tempat itu. Eren masih melihat Erwin yang meninggalkannya itu dengan tatapan penuh tanya.
***
"Ah, Naruto, mereka sudah kembali!" Teriak Sakura. Naruto berlari dan melompat dari jendela.
"Hei, hei, bahaya!" Teriak Eld yang melihat Naruto terjun dari atas.
"Na, Naruto!" Eren ikut berteriak, tapi Naruto mendarat dengan mulus tanpa cidera.
"Hup!"
"Kau ini bikin orang takut saja!" Seru Gunther.
"Maaf, maaf, aku terlalu bersemangat... Jadi, bagaimana? Eeeh?! Kenapa Cuma kalian yang kembali? Bagaimana dengan Petra dan Levi-heichou?! Oluo?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Heroes
FanficSetiap orang di dunia ini bisa menjadi pahlawan. Pria, wanita, tua, muda, bukanlah sebuah hambatan. Pahlawan yang mendapat pengakuan juga kepercayaan dari semua orang dengan memikul beban yang berat, kebencian dan juga harapan. Pahlawan yang membawa...