Rumbling (1)

3.5K 307 261
                                    

"LEPASKAN KAMI, KALIAN IBLIS ELDIA!" Seru pasukan Marley yang tertangkap. Mereka berjumlah sekitar 340 orang dan diikat oleh jutsu Sai. Masing-masing kepala mereka ditempeli kertas peledak. Selain itu, pasukan berseragam putih itu berada di dalam cerukan tanah rakasasa dengan kedalaman sekitar 4 meter yang dibuat oleh Sasuke. Sekeliling mereka berkobar api dan belasan ekor harimau jutsu gambar mengawal mereka dari dalam. Penjara ini adalah ide dari Levi.

"Diamlah kalian, para Babi Sialan, tunggu saja di sini sampai kalian matang sempurna." Ujar Levi dengan tatapan yang seolah sedang melihat sepatunya menginjak kotoran.

"Menyengat mereka dengan jutsu petir merupakan cara yang tepat." Sai melirik ke arah lautan.

"Tombak petir yang kita bawa ditambah dengan kertas peledak, ternyata hanya mampu menghancurkan 2 kapal saja." Levi ikut menoleh ke lautan di mana ada 2 bangkai kapal yang hancur dan menyisakan 4 buah. Mereka masih mengapung tanpa ada seorangpun awak kapal yang mengemudikannya.

"Apa boleh buat, menangkap mereka semua juga sudah hal yang bagus. Lagi pula, kertas peledak yang aku bawa tidak begitu banyak. " Sai tersenyum.

"Ya, kertas peledak memang lebih efektif dari tombak petir. Selain itu, daya ledaknya juga sama kuatnya. Untung saja Sasuke bisa membuat benteng api ini sebelum dia menghilang. Jika dia yang asli ikut bersama kita, semua kapal pasti sudah hancur." Levi menyimpan kembali pedangnya.

"Heichou...! Kami sudah banyak mengumpulkan kayu bakar!" Seru seseorang. Dia dan 2 temannya pergi ke hutan mencari ranting kayu di sana. Mereka datang dengan segunung kayu yang dibantu oleh jutsu gambar Sai untuk menyeretnya.

"Bagus, lemparkan kayu-kayu itu ke dalam api. Hari ini aku merasa kedinginan, jadi usahakan perapiannya tidak padam." Ujar Levi dengan nada mengejek.

"BAIK!" Mereka langsung melempar kayu-kayu itu ke dalam benteng api, karena Levi khawatir apinya akan padam dan mereka kabur dengan mudah. Mengurung ratusan orang dengan cara seperti ini lebih baik mengingat Naruto dan Sasuke tidak sedang bersama mereka. Walaupun ada Sai, dia tidak bisa menggunakan ninjutsu seperti 2 ninja itu.

"OI, APA KAU BERNIAT MEMANGGANG KAMI HIDUP-HIDUP?! APA KALIAN SADAR APA YANG KALIAN LAKUKAN?! BAJINGAN, LEPASKAN KAMI!"

"Kalian berisik sekali, Babi Sialan. Beruntunglah kami tidak langsung meledakkan kepala kalian. Cih!" Levi berdecak.

"Heichou, kami akan mengumpulkan kayu bakar lagi. Jika Heichou ingin kembali, biarkan kami yang berjaga di sini." Ujar seseorang sambil menyiapkan pedangnya bersiap memotong ranting dan kayu kering.

"Walau tanpa kalian, mereka juga tidak akan bisa kabur... Baiklah, jangan biarkan api ini padam, atau mereka akan merobek perut kalian." Muncul 2 ekor harimau jutsu Sai dari balik punggung Levi dan memamerkan taring mereka sambil menggeram.

GRRR...

"HIH?! Baik, Levi-heichou!" Serunya ketakutan.

"Biarpun gambar, mereka suka membunuh orang. Sifatnya benar-benar seperti singa, tapi kalau kalian menuruti perintah heichou, mereka akan menjaga kalian, jangan khawatir..." Sai tersenyum. Prajurit itu hanya mengangguk sambil berusaha tetap tenang menghadapi hal yang sangat mengerikan. Seekor dari mereka mendekatinya, tingginya sama seperti Levi saat harimau itu berjalan dengan keempat kakinya.

"Ah... Jika sebesar ini, 2 orang pun akan dilumatnya dengan mudah..." Ujarnya sambil menggumam.

"Ah, bukankah kau anggota tim Alpha? Apa tim kalian juga termasuk faksi Yeager yang brutal?" Tanya Sai. Orang itu mendekat dan berbicara lirih.

"Semua tim Alpha mendapat misi khusus dari buntaichou untuk berbaur di semua faksi yang terpecah dan dipimpin langsung oleh Samuel. Kami juga sudah memberikan semua informasi yang kami dapatkan padanya. Heichou, Sai-san, kami menginginkan kemerdekaan Eldia, tapi kami tidak ingin terjadi pemusnahan seluruh umat manusia walaupun itu demi kita, Eldia yang tinggal di Paradise." Ujarnya dengan nada khawatir. Sai menepuk punggungnya pelan.

The HeroesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang