Hari itu Hanji memulai eksperimennya pada titan Eren. Sebelumnya Levi juga menjelaskan Eren pernah melakukan transformasi menjadi titan saat berada di Konoha untuk latihan bertarung. Perbedaannya kali ini adalah Hanji ingin mencari tahu apakah titan Eren bisa melakukan pengerasan atau tidak. Dalam 1 hari, Eren diminta untuk menjadi titan beberapa kali dan bergerak sesuai perintah Hanji. Teman-temannya yang lain berpatroli di sekitar hutan tempat percobaan dilakukan agar tidak ada saksi mata yang bisa menimbulkan kekacauan.
Setelah melakukan percobaan berkali-kali, titan Eren mengalami perubahan yang cukup berbeda di setiap perubahannya. Awalnya dia bertransformasi normal dengan tinggi 15 meter dan mampu mengendalikannya dengan sangat baik. Tapi seiring perubahan yang berkali-kali Eren lakukan, titannya berubah menjadi tidak sempurna.
AAAARGH...!
"Eren...! Berdirilah! Apa kau sudah selesai?! Harapan umat manusia ada di pundakmu! Ayo! Berdirilah...!" Teriak Hanji.
"Buntaichou, sepertinya kita harus menyudahinya hari ini!" Seru Mobilt.
"Eren...! Berikan kami sinyal apakah kau bisa melanjutkannya atau tidak?! Eren...! Kau dengar aku?!" Terik Hanji lagi.
"Hanji, dia terlihat berbeda kali ini. Tingginya tidak sampai 10 meter dan beberapa bagian tubuhnya tidak terbentuk dengan baik. Tubuh Eren pun masih ada di luar." Ujar Levi.
Tanpa pikir panjang, Mikasa dan Naruto berlari mendekati Eren yang sedang tertelungkup tak berdaya di atas tanah. Hanji pun menyusul mereka dengan bermanuver ke bawah. Dia segera mendarat dan menarik tubuh Eren namun wajahnya masih menyatu dengan daging titannya.
"Eren! Panas sekali! Tubuhmu panas sekali! Ugh!" Hanji menarik paksa Eren dengan sangat keras.
"Hanji-buntaichou, sebentar, wajah Eren berdarah!" Seru Mikasa. Namun Hanji tetap menariknya dengan paksa.
"Agh! Eren! Wajahmu benar-benar menyatu dengan tubuh titan! Aku akan mengeluarkanmu!"
"Hanji-buntaichou! Pelan-pelan! Wajah Eren rusak!" Naruto berteriak.
"Wah, benar! Wajah Eren rusak parah! Cepat gambar dia, Mobilt!"
"Hanji-buntaichou! Jangan seperti itu!" Seru Mikasa.
"Hanji-buntaichou! Di mana rasa kemanusiaan Anda?! Kenapa kejam sekali?!" Mobilt ikut marah-marah.
"Mikasa, potong dagingnya!" Seru Naruto yang langsung memberikan kunainya pada Mikasa sementara tangan yang lainnya sedang berusaha memegangi Hanji agar dia tidak berbuat hal yang lebih kejam lagi pada Eren. Mikasa menerima kunai Naruto dan memotong daging titan yang menyatu dengan wajah Eren. Hanji berhasil menariknya.
"Maaf... Aku terlalu keras menarikmu..." Ujar Hanji sedih.
"Karena itu aku bilang untuk menariknya pelan-pelan! Lihat! Kedua matanya hilang! Ini terlalu mengerikan!" Naruto marah-marah juga.
"Eren!" Seru Mikasa. Eren tak sadarkan diri dengan kondisi wajahnya yang rusak. Bola matanya hilang dengan daging pipi dan bibir yang robek memperlihatkan tulang rahang dan deretan giginya. Lidahnya yang cukup panjang menjulur keluar karena Eren tidak bisa menutup mulutnya. Naruto membopongnya turun. Mikasa yang bergidik ngeri melihat wajah Eren mengambil sapu tangannya dan menutupinya wajahnya.
"Eksperimen hari ini selesai! Semuanya berpencar dan usahakan tidak ada saksi mata!" Seru Hanji.
***
Eren masih tertidur walau hari sudah berganti dan matahari mulai meninggi. Mikasa bolak-balik memastikan keadaannya. Wajahnya sudah kembali normal namun masih terlelap. Hanji, Levi dan yang lainnya sedang membahas transformasi yang Eren lakukan saat di Konoha.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Heroes
FanfictionSetiap orang di dunia ini bisa menjadi pahlawan. Pria, wanita, tua, muda, bukanlah sebuah hambatan. Pahlawan yang mendapat pengakuan juga kepercayaan dari semua orang dengan memikul beban yang berat, kebencian dan juga harapan. Pahlawan yang membawa...