Catch the Titan

7.3K 382 88
                                        

BRAKH!

Eren dan Levi terlempar cukup keras ke arah puing-puing bangunan. Levi segera bangun dan menepuk-nepuk bajunya yang kotor. Kaki Eren terjepit kayu, dia berusaha melepaskannya. Saat mengangkat kayunya, ada sesuatu yang mengejutkannya.

"HIH?!" Eren menjerit kaget dan reflek mengambil kepala Urashiki yang terpisah dari tubuhnya dan melemparnya jauh.

"AAAGH...! Kepala sialan! Mengagetkan saja! Sai! Sai!"

"Hm?" Eren dan Levi menoleh ke arah sumber suara yang sangat tak asing bagi mereka. Eren melempar kayu yang menindihi kakinya dan berdiri. Tanpa aba-aba, mereka berjalan bersama di antara reruntuhan bangunan mencari suara tersebut. Setelah semakin dekat, Eren yakin kalau dia tidak sedang berhalusinasi. Dia jatuh terduduk melihat orang itu.

"Na, Naruto?! Sai-san juga?! Kenapa kalian bisa ada di sini?!" Seru Eren. Levi terbelalak melihat Naruto dan Sai yang seharusnya tidak disini.

"Oi, Naruto, bagaimana bisa..." Levi tidak meneruskan kalimatnya.

"Ada angin yang sangat kencang muncul dari lubang dimensi itu... dan kami terhisap ke dalamnya... AAAGH...! Kenapa aku harus kembali lagi kemari?! Sial! Sial! Sial...!" Naruto berteriak kesal.

"Ugh..." Sai berusaha membuka matanya. Dia bangun dan memegang kepala yang sejak tadi berdenyut nyeri. Sai terdiam mendapati dirinya berada di tempat gelap, dia mengamati keadaan sekitar dan menyaksikan bagaimana hancurnya tempat itu. Sai mendongak dan melihat dinding yang sangat tinggi.

"Sai! Sai, kau tidak apa-apa?" Ujar Naruto sambil memegang kepala Sai.

"Kita ada di mana, Naruto?" Tanya Sai balik. Kemudian dia menoleh dan matanya membesar melihat apa yang harusnya tidak ia lihat.

"Levi-heichou?! Eren?! Kenapa kalian ada di sini? Bukankah harusnya kalian sudah pulang?" Tanya Sai kebingungan.

"Harusnya kami yang bertanya seperti itu pada kalian karena disini adalah tempat kami berasal." Jelas Eren. Sai hanya tertegun.

"Bagaimana kita bisa kemari, Naruto?"

"Hm? Kepalamu terbentur dan menimpa badanku. Aku ikut terjatuh dan kita berdua terseret ke dalam lubang itu." Naruto menoleh ke sana kemari seolah mencari sesuatu. Dia mengambil sebuah kayu.

"Lihat, gara-gara kayu sialan ini kita berada di sini! SIA...L...!" Naruto menggenggam kayunya hingga hancur. Padahal itu adalah balok kayu yang sangat kuat dan berasal dari reruntuhan bangunan. Mereka berempat menghela napas.

"Hah..."

"Yah, mau bagaimana lagi, kita kembali ke markas saja. Lagi pula, kepala Sai terluka." Ujar Eren. Levi membantu Sai berdiri. Naruto bangkit dan mulai mengikuti Eren.

"Aduduh... Pinggangku sakit..." Naruto menepuk pinggangnya.

"Kau baik-baik saja, Naruto?" Tanya Eren.

"Yah, bukan masalah besar..."

"Eren...! Eren...!" Seru seseorang.

"Eren...! Levi-heichou...! Naruto...! Rock Lee...! Sakura...! Kalian ada di mana...?"

"Ah, itu suara Mikasa dan Armin." Ujar Eren.

"Bangunan ini sangat menghambat pergerakan kita. Aku akan menggambar sesuatu." Ujar Sai. Dia menggambar 2 ekor burung. Mereka menaikinya dan pergi ke tempat aman untuk bergabung bersama dengan rombongan.

Orang-orang yang melakukan pencarian mendongak melihat sesuatu yang besar sedang terbang di atas mereka. Sesuatu itu menukik turun dan seketika berubah menjadi cairan hitam. Eren, Levi, Naruto dan Sai turun. Orang-orang segera berhamburan mendekati mereka.

The HeroesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang