2 bulan berlalu sejak hari penobatan Historia menjadi ratu, selama itu pula tim Levi khususnya Naruto dan Sai mendapat hak untuk istirahat total, sedangkan Eren yang sudah bisa melakukan pengerasan, terus melatih kemampuannya itu. Banyak hal yang terjadi, mulai dari tatanan pemerintahan yang sekarang telah dikendalikan oleh sebagian besar pihak militer. Semua orang dan para bangsawan yang menjabat di jajaran tinggi kerajaan dirombak sepenuhnya. Hal itu memberikan pengaruh besar terhadap sistem yang sekarang berjalan.
Pejabat pemerintahan berikut para stafnya dicabut statusnya dan dikirim ke penjara yang berbeda. Itu dilakukan karena mereka telah membahayakan umat manusia dan hanya mementingkan hasrta pribadi mereka saja. Selain itu, dari pihak bangsawan pecah menjadi 2 kubu, bangsawan yang bekerja sama dengan Scout Legion dan yang menentang mereka, tentu saja perbedaan jumlah pajak pun menjadi alasan mereka terpecah.
Beberapa teknologi yang katanya telah dihancurkan oleh pasukan tertentu, ternyata masih ada beberapa yang diam-diam dirawat oleh mereka. Hal itu tentu saja membawa mereka ke perubahan baru dalam berbagai bidang khususnya persenjataan. Informasi perkembangan teknologi pun, Sai dan Naruto ikut berpendapat dan itu dibenarkan oleh Levi yang pernah tinggal di Konoha. Menurut mereka, penggunaan tenaga listrik merupakan hal yang sangat umum di sana. Dimana sumber itu bisa membantu kehidupan manusia. Itu membuktikan bahwa tempat ini cukup jauh tertinggal. Tapi, dengan beberapa penemuan yang akan dikembangkan, tentunya mereka bisa sedikit menyamai.
Di dalam goa yang konon dibangun oleh titan pun ditemukan bebatuan bercahaya. Batu itu bisa menyala tanpa mengkonsumsi energi apapun, kini batu itu telah dibagikan kepada seluruh orang dan juga digunakan sebagai penerangan di tempat-tempat industri sehingga bisa meningkatkan produktifitas kerja mereka.
"Sebenarnya, tempat ini kaya raya. Kalau bisa berhubungan dengan negara lain, aku yakin tempat ini bisa sangat maju." Ujar Naruto. Sai memainkan batu yang bisa bercahaya itu.
"Kau benar sekali, mungkin batu ini bisa menghasilkan energi listrik atau semacamnya. Tapi sejujurnya, manuver gear itu alat yang sangat canggih. Bila para peneliti melakukan pengembangan lagi, mungkin manuver gear akan bekerja tanpa bantuan gas. Oh, iya, selain batu, besi bambu pun terbilang istimewa. Pedangku yang patah sudah dibuatkan yang baru dengan besi yang sama dengan pedang untuk membunuh titan." Sai tersenyum.
"Kalian benar sekali... Sampai saat ini, pengembangan tekonologi dan beberapa senjata terbaru sedang dilakukan. Jika semuanya berjalan dengan baik tanpa kendala, mungkin dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, keadaan kita di sini akan sangat lebih baik lagi." Ujar Eren.
"Berkat kalian juga kita bisa melangkah sejauh ini." Ujar Armin.
"Ya, sejak kedatangan Naruto dan temannya, jasamu saat mengangkat batu untuk menutup gerbang di distrik Trost sudah terlupakan...! Hah!" Jean meledek Eren.
"Mungkin hanya kau saja yang lupa, Jean." Eren tak mau kalah.
"Hei, kalian berdua, aku akan menghajar kalian kalau sampai berkelahi lagi." Naruto mengepalkan tangannya. Jean dan Eren langsung terdiam. Mereka kembali menatap pemandangan sore hari di sebuah tempat yang baru-baru ini Historia gunakan untuk merawat anak-anak yatim piatu.
"Apa seorang ratu juga bertugas sebagai pengasuh dan menggembala ternak?" Tanya Sai.
"Sepertinya cuma Historia saja... Karena itu dia dipanggil 'Dewi Ternak', jangan salah paham, aku juga memujinya." Jelas Armin.
"Tempat ini dibangun berkat dana kerajaan. Historia terus mencari anak-anak yang kehilangan orang tua mereka dan membawanya kemari, bahkan dia mencari yang tinggal di kota bawah tanah juga. Historia berhasil melakukannya berkat dukungan penuh dari heichou dan juga rakyatnya. Historia ingin membantu mereka yang membutuhkan. Kurasa, ini adalah keinginannya sendiri." Jelas Eren panjang lebar. Mereka kembali menyaksikan bagaimana Historia sedang berinteraksi dengan anak-anak asuhnya. Mereka kelihatan cukup senang. Seorang anak laki-laki yang memiliki rambut pirang keemasan menarik perhatian Naruto. Dia sendirian sambil sesekali ingin melangkahkan kakinya tapi dia terlalu ragu untuk melakulannya. Naruto mendengus dan mendekatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Heroes
FanfictionSetiap orang di dunia ini bisa menjadi pahlawan. Pria, wanita, tua, muda, bukanlah sebuah hambatan. Pahlawan yang mendapat pengakuan juga kepercayaan dari semua orang dengan memikul beban yang berat, kebencian dan juga harapan. Pahlawan yang membawa...