Sasuke batuk darah, mata kanannya pun meneteskan darah. Sharingan Sasuke ternyata mampu menilik lebih dalam pada diri Eren yang tidak memiliki aliran chakra. Tapi, apa yang dilihatnya itu sangat jauh dari perkiraan. Sasuke hanya ingin melihat seperti apa kekuatan titan yang Eren miliki hingga dia merasa kalau Eren akan berjalan dengan tujuan lain nantinya. Intuisinya mengatakan hal itu. Dia dibawa oleh Eren yang ‘lain’ di sana. Pada akhirnya, Sasuke tidak mampu melihat lebih jauh lagi apa yang ditunjukan Eren yang ‘lain’ itu.
“Apa yang kau bicarakan, Sasuke? Apa maksudnya?” Naruto ikut heran dengan ucapan Sasuke yang aneh itu. Sasuke sudah membaik, batuknya sudah terhenti dan matanya kembali normal. Sasuke tidak menghiraukan pertanyaan Naruto dan tetap menatap Eren.
“Kebebasan… Tentu saja, kita bebas menjelajahi dunia ini!” Seru Eren. Sasuke menggelengkan kepalanya.
“Sayang sekali, aku tidak mampu melihat lebih jauh lagi. Aku sangat kesal… Jalan yang tak bisa dilihat itu, aku sudah bisa memasukinya, tapi kau yang ‘lain’ membawaku menyaksikan kekuatan yang mengerikan. Aku sama sekali tidak takut, tapi tubuhku seperti dicabik-cabik. Rasanya 100 kali lebih menyakitkan dari pada membangkitan Susanoo sempurna… Tidak ada yang bisa menghentikanmu kecuali dirimu sendiri.” Ujar Sasuke dengan nada sendu. Eren, Mikasa dan Armin masih berusaha mencerna ucapan Sasuke. Terlebih lagi Eren. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang Sasuke maksudkan.
“Sasuke-san, bagaimana kau tahu hal itu?” Tanya Armin penasaran.
“Sharinganku mampu membawaku ke alam bawah sadar Eren, tapi aku malah terdampar di suatu tempat yang sangat tidak nyaman. Aku tidak tahu itu tempat apa, tapi rasanya seperti sedang berada di sebuah pusat di mana segala sesuatunya berasal dan bermuara di sana. Semua kehidupan saling terhubung, tapi hanya aku satu-satunya orang asing yang bisa masuk ke sana. Selain itu, ada seorang gadis kecil dengan pakaian lusuh membuat barisan titan dari pasir di sana. Dia menatapku, aku bisa tahu pikirannya. Dia ingin aku pergi dari sana karena aku bukanlah bangsanya… Aku hanya berpesan, jangan termakan oleh kebebasanmu itu. Kau akan kehilangan segalanya, termasuk apa yang sangat berharga bagimu.”
“Apa yang kau bicarakan?!” Naruto kesal.
“Aku… Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Tapi, bagaimana mungkin aku ada di sana bersamamu? Aku bahkan tidak tahu dimana tempat yang kau maksudkan itu.” Kepala Eren berdenyut, dia benar-benar tidak bisa memahaminya.
“Aku akan mengakhirinya… Tapi, Eren, jika ada kesempatan lagi, aku ingin melihat bagaimana selanjutnya.” Sasuke mengusap darah di mulutnya. Mendengar hal itu, Eren menyetujuinya. Dia juga tidak tahu apa yang terjadi pada Sasuke sampai dia bisa seperti itu.
“Apa akan ada hal buruk?” Tanya Armin ragu.
“Aku tidak tahu, mungkin hanya kalian yang tahu.” Ujar Sasuke.
“Kami?” Armin semakin kebingungan.
“Pemilik kekuatan titan itu. Aku yakin kalau aku dibawa Eren yang ‘lain’ menyusuri ingatan seseorang, entahlah, kekuatan titan benar-benar rumit… Naruto, aku tidak tahu itu sebuah gambaran masa depan atau bukan, yang jelas semuanya hancur. Aku tidak mengerti jika hal itu bisa terjadi.”
“Ap, apa?!” Seru Naruto tak percaya.
“Aku tidak yakin…” Sasuke mengakhiri penjelasannya yang rumit itu. Eren, Mikasa dan Armin hanya terpaku.
“Kekuatan mata yang… luar biasa…” Eren berkata lirih.
“Itu juga yang kau katakan saat kita berada di sana.” Sasuke sudah kembali tenang.
“Tapi, aku benar-benar tidak mengerti.” Eren masih berusaha mencerna apa yang Sasuke jelaskan. Dia memegang kepalanya yang tiba-tiba nyeri. Sebuah misteri yang harus dipecahkan kembali muncul.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Heroes
Fiksi PenggemarSetiap orang di dunia ini bisa menjadi pahlawan. Pria, wanita, tua, muda, bukanlah sebuah hambatan. Pahlawan yang mendapat pengakuan juga kepercayaan dari semua orang dengan memikul beban yang berat, kebencian dan juga harapan. Pahlawan yang membawa...