Bagian || 09🕊️

15.5K 1.1K 11
                                    

Pagi hari begitu cerah🌻.
Terlihat para santri putra dan santri putri sedang menjalankan aktivitas masing masing.
Hari ini aku akan kembali ke pesantren setelah izin pulang 3 hari.
Kangen rasanya tidak bertemu dengan sahabat sahabatku di pesantren.

Jam dinding menunjukan pukul 08:00 sepuluh menit lagi aku akan segera berangkat ke pesantren Nurul Hidayah.
Sepuluh menit sebelum aku berangkat...

"Ndok, baik baik yah di sana, ingat jangan bandel" Ingat Umi seperti mengingatkan ku pertamakali masuk pesantren.

"Enggih Umi, Sarah di sana bakal jaga diri kok, lagian Umi kan ini bukan pertama kalinya aku masuk pesantren Mi"

"Ya gakpapa dong Ndok, apalagi bentar lagi anak Umi ini akan nikah" Goda Umi.
"Uummmiiii" Rengekku seperti bayi kehausan.

"Sudah, sudah, kamu sudah siap dek?kalau sudah kita berangkat sekarang." Pinta Bang Faiz.

"Bentar Bang, Umi Abi aku pamit yah, Abi sama Umi baik baik yah di sini, jaga kesehatan, Umi jangan kecapean jaga kondisi, Sarah pasti bakal rindu banget sama Umi Abi:(" Pamitku sembari menitihkan air mata.

"Sudah Ndok jngn nangis Umi Abi pasti jaga diri kok" Ucap Umi sambil memelukku.

"Yasudah Umi Abi aku pamit yah, Assallamuallaikum" Pyamitku sembari mencium kedua tangan Abi Umi.

"Waallaikumsallam" Jawab mereka.

Kini mobil avanza putih telah keluar dari pesantren Darul Taqwa milik Abi.
Dalam perjalanan menuju pesantren hanya ada keheningan antara aku dan Bang Faiz.
Aku memilih untuk memejamkan mataku di sepanjang jalan menuju pesantren. Sedangkan Bang Faiz fokus dengan setir mobilnya.

Berjam jam perjalanan ke pesantren telah berlalu. Akhirnya aku dan Bang Faiz telah sampai di kawasan pesantren. Para santri menatap bingung siapa yang datang.
Setelah memparkirkan mobi, aku dan Bang Faiz turun dan melanjutkan perjalanan untuk ke Ndalem.

Banyak pasang mata yang memperhatikan ku dengan Bang Faiz. Mungkin mereka mengira yang tidak tidak karena posisiku dengan Bang Faiz sangat dekat tak ada jarak.

Sesampainya di Ndalem...

"Assallamuallaikum" Salam ku dan Bang Faiz.

"Waallaikumsallam, eh Ndok sudah sampai saja, ayok masuk" Jawab Umi Aisyah.

Aku dan Bang Faiz di persilahkan duduk dan kami pun menurutinya.

"Bentar Ndok, Umi panggilkan Abi dulu." Pinta Umi.

"Tidak usah Umi, Faiz ke sini cuman nganter Sarah saja kok Mi tidak lama lama" Kata Bang Faiz.

"Yaudah Dek, Abang pamit dulu yah takut pulangnya kemaleman, kamu baik baik ya disini."
"Iya Bang, Abang hati hati yah di jalan, aku pasti bakal kngen bngt sama Abang" Ucapku sedih.

"Yasudah Mi, Faiz pamit pulang dulu yah, Faiz titip salam saja ke Kyai Sallim dan Gus Zain" Pamit Bang Faiz sambil menyalimi tangan Umi Aisyah.

"Assallamuallaikum Mi, Dek" Pamit nya lalu pergi.

"Waallaikumsallam" Jawab ku dan Umi.

Setelah Bang Faiz pamit pulang, aku pun ingin pamit untuk ke asrama untuk beristirahat.

"Yasudah Umi, Sarah pamit ke kamar dulu mau istirahat" Izinku.

"Silahkan Ndok jangan lupa istirahat" Jawab Umi.

"Enggih Umi, Assallamuallaikum" Pamit ku kemudian menyalimi tangan Umi.

"Waallaikumsallam" Jawab Umi.

Ana Uhibbuka Fillah Gus💚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang