Hari ini cuaca sangat lah cerah🌞✨
Hari ini Bertepatan dengan pernikahan aku dan Gus Zain, yang di adakan di kediamanku di pesantren Darul Taqwa.Sejak subuh tadi aku sibuk di make-up oleh tukang rias yang sudah mahir dalam dunia per makeup pan.
Akad nikah di langsungkan di aula pesantren Darul Taqwa dengan dekorasi yang begitu indah.
Kini sanak keluarga beserta para tamu sudah hadir untuk berpartisipasi melihat acara sakral itu.Aku masih tidak percaya bahwa hari ini akan melepas masa lajangku dan akan berstatus sebagai seorang istri dari Gus ku sendiri.
"Nduk, setelah ini kamu akan menjadi tanggung jawab suami mu, surgamu akan berpindah kepadanya. Turuti suami mu, dan taat kepadanya. Jangan pernah membantah kepada suami mu, putri kecil Umi, Umi sayang pada mu." Umi Farida mencium keningku dan mengusap air mata yang membasahi pipiku.
"Sudah sayang, jangan nangis, Umi nggak mau lihat putri kesayangan Umi nangis, sudah sudah, nanti make up nya luntur"
Ucap Umi Farida sambil memelukku.Sementara di luar sedang proses ijab Qobul.
"Yaa Muhammad Zain Afdiand Alghifary,
Anahtuka wazawajtuka makhtubataka Sarah Assabiya Putri binti Ahmad Husain alal mahri surah Ar-Rahman Wa Mushaf Al-Quran halaan.""Qobiltu Nikahaha watajwijiha alal mahri madzkuur wa radhitu bihi, wallahu waliyyu Taufiq."
"Sah??"
"SAH!!"
"Allhamdulillahirabbil'alamiin"
Tubuhku seketika lemas, Umi Farida dan Umi Aisyah yang sedari tadi menemaniku di kamar memelukku hangat.
Aku masih tidak menyangka bahwa hari ini aku benar benar sudah menikah."Jangan nangis Nduk, Umi akan panggilkan Zain untuk menjemputmu di sini." Umi Aisyah menghapus air mata yang jatuh dari kelopak mataku, lalu ia turun ke bawah bersama Umi Farida untuk memangilkan Gus Zain.
***
Sementara di tempat akadUmi Aisyah mendatangiku yang tengah ngobrol dengan Abi Husain.
"Zain," Panggil Umi Aisyah.
"Iya Umi?" Jawabku.
"Cepat ke atas jemput istri mu."
"Enggih Umi, kalau begitu Zain ke atas dulu"
Aku pun pergi ke lantai atas dimana kamar Sarah berada.
Saat sampai di kamar nya."Assallamu'allaikum" Salamku sambil mengetuk pintu.
"Wa'allaikumsallam" Jawab yang ada di dalam kamar.
"Eh ka Zain, mau jemput Mba Sarah ya? Bentar Syifa panggilkan dulu," Tanya adikku Syifa kemudian ia memangilkan sosok perempuan yang sudah halal untuku.
Tak lama kemudian ia datang menemuiku dengan gaun berwarna putih dengan polesan make up yang sederhana membuatnya semakin cantik, dan membuat aku dengan nya serasi karena mengenakan pakaian yang senada.
Aku mengulurkan tanganku untuk bergandeng tangan dengannya.
Tetapi, sepertinya ia terlihat gugup dan ragu²,saat ingin membalas uluran tanganku, dan pada akhirnya pun ia mau bergandeng tangan denganku menyusuri ruangan demi ruangan menuju ke aula pesantren.Aku dan Ia terus bergandengan tangan sampai ke tempat aula untuk tukar cincin.
Sesampainya di Aula banyak pasang mata yang memperhatikan ku dengannya dengan tatapan penuh arti dan sorakan sorakan baper dari para santri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah Gus💚
Fiksi Umum⚠PERHATIAN AWAS BAPER⚠ 🌻Assallamuallaikum Warahmatullahi wabarakatuh🌻 Ahlan wa sahlan semua syukron sudah mau mampir Ini cerita pertama aku Janganlupa Vote dan commen. Agar author lebih semangat nulisnya:) Dan buat kalian yang udah vote makasii ya...