Bagian || 18🦋

14.2K 982 2
                                    

Tok, Tok, Tok,

Aku segera mengetuk pintu rumah Ndalem. Tak lama kemudian Gus Zain datang dengan koper di tangan nya.

"Assallamu'allaikum" Salamku dan Gus Zain. Beberapa menit kemudian Umi pun membuka pintu.

"Wa'allaikumsallam"

Ceklek

"Eh Lek sudah sampai, ayok masuk" Titah Umi dan mempersilahkan masuk. Aku dan Gus Zain pun masuk.

"Silahkan duduk, Umi panggilkan Abi dulu di kamar"

"Enggih Mi" Tak lama kemudian Umi datang bersama Abi.

"Assallamu'allaikum Abi" Salamku kemudian menyalimi tangan Abi di susul oleh Gus Zain

"Wa'allaikumsalam Nduk, kamu sehat?" Tanya Abi kepada ku

"Allhamdulillah Bi Sarah sehat, Abi sama Umi gimna sehat?"

"Allhamdulillah, sudah lama to Lek sampai nya?"

"Mboten Abi, baru saja sampai"

"Ouh, yasudah kalian istirahat sana, pasti capek"

"Enggih Abi, tapi sebelumnya Sarah ingin membicarakan sesuatu"

"Opo to Nduk? Silahkan"

"Jadi gini Bi, berhubung pernikahan saya dengan Mas Zain belum ada yang mengetahui, saya memutuskan untuk tinggal di asrama saja, soalnya takut jadi fitnah"

"Ya Abi setuju saja, tapi bagaimana dengan suami mu?"

"Soal itu, Sarah pasti sering² ko Bi ke sini, dan Mas Zain juga sudah menyetujui"

"Yowes jika itu keputusanmu Abi sama Umi setuju, tapi sampai kapan Nduk?" Umi angkat bicara

"In sha Allah, sampai Sarah selesai ujian akhir Mi, sekitar 1 bulan lagi"

"Iya Mi, kalau Sarah sudah ujian, nanti In Sha Allah mau di umumin, sekaligus resepsi pernikahan kami di sini"

"Baik kalau begitu, Abi setuju"

"Umi juga, yasudah kalian istirahat sana sudah malam, Umi dan Abi pamit duluan ya, Assallamu'allaikum" Ucap Umi kemudian pergi ke kamarnya yang di susul oleh Abi.

Aku dan Gus Zain pun berniat pergi ke kamar untuk istirahat, tapi tiba tiba ...

***
.
.
.
.
.

Hallloooo readerss
Pa kabar??
Hayoo penasaran ya kelanjutan ceritanya? Yaudah langsung aja yukk lanjuttt

Ana Uhibbuka Fillah Gus💚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang