Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. tepat pada hari ini adalah hari Ujian Nasional terakhir bagi kelas 12, termasuk Sarah dan teman²nya.
"Bismillah, ini ujian terakhir kita. Semoga lancar, Aamiin" Ucap Lia sambil menyiapkan perlengkapan ujian nya
"Aamiin, kalian smngt yaa ujiannya" Timpal Ning Syifa
"Iyah Ning, yaudah kita bertiga pamit yah Ning" Pamit Sarah pada Ning Syifa yang sedang memakai hijabnya
"Iya Mbak ku sayangg, semangat yaa"
"Iyah Ning, Assallamu'allaikum"
"Wa'allaikumsalam"
Sarah dan kedua sahabatnya pun bergegas ke ruangan ujian, dan kebetulan sekali Sarah dan kedua sahabatnya satu ruangan.
"Ya Allah Niss, ujian terakhir ko mukanya di tekuk gitu kenapa?"
"Ujian terakhir, sebentar lagi lulus. Kita pasti bakal pisah" Ucap Nissa memasang muka sedih
"Ya gitu deh Niss, setiap perpanggiyen pasteh badeh perpise'en" Ucap Lia menirukan bahasa orang Madura
"Ngomong apaan si Li? Ga ngerti aku kan orang Pluto"
"Dasar markonah, aku bilng setiap pertempuan pasti ada perpisahan"
"Ouh gtu, iya juga sih ya. Tapi aku gamau pisah dari kalian:(, aku sayang banget sama kalian" kata Nissa berhasil membuatku dan Lia meneteskan air mata
"Udah Niss, jangan pikirin itu dulu. Kita fokus ke ujian aja ya" Ucapku sambil menghapus air mataku
"Iyah Niss, yaudah aku balik ke meja aku ya, 2 menit lagi ujian di mulai"
Taklama kemudian, guru pengawas pun datang dan membagikan selembar kertas ujian. Ujian kali ini menurutku tidak terlalu sulit karena ujian yg terakhir adalah ujian Fiqih.
Semua peserta ujian di ruang 2 sedang fokus menjawab soal masing-masing. 2 jam lebih mengerjakan ujian, akhirnya ujian nasional selesai.
"Allhamdulillah, ujian nasional sudah selesai. Tinggal nunggu lulus deh" Ucap Lia
"Aku laper nii, ke kantin yuu" Ajak Nissa
"Iyah sama aku juga, yaudah ayuk" Ajakku kembali, tapi saat ingin melangkahkan kaki menuju kantin, tiba tiba Gus Zain menghampiriku
"Assallamu'allaikum" Salamnya
"Wa'allaikumsallam"
"Emm, ada apa Mas?" Tanyaku pada Gus Zain
"Mau ngajak makan siang di Ndalem"
"Yah Mas, baru juga adek mau ke kantin sama temen²"
"Ouh, yasudah gpp lain kali aja" Ucapnya
"Beneran Mas? Gpp?"
"Iyah, yasudah saya pamit ke Ndalem dulu, mari Niss Li, Assallamu'allaikum" pamit Gus Zain, Gus Zain membiarkan Sarah menghabiskan waktu bersama dengan teman²nya karena Gus Zain tahu kalau mereka akan berpisah
"Wa'allaikumsallam"
"Yaudah yuk gaisss ke kantin, kasian ni cacing di perutku"
"Yaudah ayukk"
Kami bertiga pun sampai di kantin. Dan memesan beberapa makanan.
Sambil menunggu pesanan datang, aku dan ke dua sahabatku mengisi kegabutan dengan ngobrol"Eh kamu lulus mau lanjut kemana Li?" Tanyaku, mencairkan suasana
"Aku mau ngabdi di sini hehe" Jawabnya kekeh
"Kalau kamu Niss?"
"Aku Enggak tau masih bingung Sar, kyanya sama deh mau ngabdi di sini aja, biar kita bisa sama sama terus" Ucap Nissa
"Ouh"
"Kalau kamu Sar? Gmna resepsi pernikahan? Jadi 1 minggu lagi?"
"Iya 1 minggu lagi resepsi, secepatnya semua santri akan di beri tahukan"
"Ouh semoga lancar ya, terus kalau Ustadz Agam bagaimana Sar?"
"Allhamdulillah Ustadz Agam udah tau semuanya" Ucapku
Flassback👈
"Sarah, nanti sore kamu saya tunggu di ruang guru" Titahnya
"Kenapa Ustadz? Sarah ada buat salah yah?" Tanyaku karena takut buat salah
"Tidak, saya ingin membicarakan sesuatu pada kamu"
"Ouh, iyah Ustadz nanti sarah ke ruang guru"
"Baiklah, saya tunggu"
Sore hari kemudian ,,,
"Assallamu'allaikum Ustadz"
"Wa'allaikumsalam, silahkan duduk" Titah Ustadz Agam, akupun duduk
"Ada apa Ustadz?"
"Hmm, Sarah sebenarnya sa-saya menyukai mu"
"A-apa Ustadz? Ustadz suka sama Sarah?" Ucapku kaget
"Iyah, apa kamu mau menikah dengan saya?" Tanya Ustadz Agam, tanpa Sarah ketahui bahwa sedari tadi Gus Zain mendengarkan pembicaraan mereka. Karena Gus Zain sudah tak tahan lagi, akhirnya ia memutuskan untuk masuk menghampiri mereka berdua
Ceklek
Pintu terbuka, terlihat Gus Zain dengan pakaian koko dan sarungnya tengah berdiri di ambang pintu memasang wajah datarnya.
"E-eh Mas" Ucapku kemudian mencium tangan Gus Zain, sedangkan Ustadz Agam, ia heran melihat Sarah mencium tangan Gus Zain
"Maaf Ustadz Agam menggangu waktunya, saya ingin mengajak Sarah pergi ke luar" Ucap Gus Zain
"Tapi Gus, saya sedang membicarakan hal penting dengannya"
"Maaf Ustasz, dia Istri saya, jadi saya berhak jika ingin mengajaknya pergi kareba saya suaminya" Bak tersambar petir, perasaan Ustadz Agam langsung sakit dan merasa tidak enak hati dengan Gus Zain karena ingin menjadikan Sarah calon Istri
"Istri?"
"Betul sekali Ustadz, dia istri saya yang dua bulan lalu mengenakan Niqob saat ingin jalan jalan" Ucap Gus Zain
"Maafkan saya Gus, saya tidak tahu kalau Sarah adalah perempuan berniqob Istri njenangan" Ucap Ustadz Agam meminta maaf
"Tidak apa apa, yasudah saya pamit, ayuk dek. Assallamu'allaikum" Pamit Gus Zain pada Ustadz Agam
"Wa'allaikumsalam"
Flasshback off👉
"Bagus kalau gitu" Ucap Nissa
"Maaf Mbak, ini pesanan nya" tiba² Mbok darmi datang membawakan pesanan
"Terimakasih Mbok"
"Ayuk Gais di makan, pasti kalian laper abis tempur tadi wk" Ucap Lia, Kami pun menyantap makan siang di kantin. Setelah ke kantin Aku dan kedua sahabatku balik ke kamar.
.
.
.Next??
Buat kalian yang mau gabung grup whatsapp Ana uhibbukafillah Gus
Chat ane yah085697309574
Atau kalian bisa masuk lewat Link, ada di profil aku yaa :)
13 Ramadhan 1442
Semangat ya ibadah puasanya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah Gus💚
Ficção Geral⚠PERHATIAN AWAS BAPER⚠ 🌻Assallamuallaikum Warahmatullahi wabarakatuh🌻 Ahlan wa sahlan semua syukron sudah mau mampir Ini cerita pertama aku Janganlupa Vote dan commen. Agar author lebih semangat nulisnya:) Dan buat kalian yang udah vote makasii ya...