Bagian | 42🍒

8.9K 586 40
                                    

"Umi Abi, Zain susul Sarah ya" Ucapnya lalu menyusul Sarah.

"Iya Lek, sana susul"

"Semoga mbk Sarah ga kenapa kenapa deh, biar bisa ikut ke puncak gak seru klo gak ada mbk Sarah" Ucap Ning Syifa.

"Aamiin"

|Kamar Mandi

“Uwekk,, Uwekkkk”

“Ya Allah dek, kamu sakit ya? mending kamu gak usah ikut, kamu istirahat aja di rumah”

“Engga Mas, adek gak apa apa kok, cuma mual aja sama sedikit pusing, nanti juga hilang setelah minum obat”

“Dek,,,” Panggil Gus Zain sembari menatap wajah cantik sang istri.

“Kenapa Mas?”

“Apa jangan-jangan kamu...”

“Jangan-jangan kenapa Mas???” Tanya Sarah penasaran.

“Itu loh dek, coba kamu inget-inget kapan terakhir kali kamu datang bulan?”

“Emmm, udah 1 bulan sih adek telat dateng bulan”

“Berarti kemungkinan besar kamu sedang hamil dek” Ucap Gus Zain sumringah.

“Mas, jangan terlalu berharap, adek takut kalo ini cuma mual biasa”

“Enggak dek, nanti pulang dari liburan kita periksa ya ke dokter”

“Iya Mas, yaudah yok kembali ke bawah, yang lain pasti udah nunggu”

“Tapi beneran kamu gapapa?”

“Iya Mas, beneran gapapa”

“Hmmm, yaudah kita ke bawah”

~~~

“Mbak sakit?” Tanya Ning Syifa.

“Engga mbak ga sakit, paling tadi kekenyangan hehe”

“Gimana udah siap semua belum? Kalo udah kita jalan sekarang takut macet” Ucap Gus Faiz yang di tanggapi anggukan oleh yang lain.

Sarah dan keluarganya pun langsung otw ke tempat tujuan, kebetulan jarak pondok Darul Taqwa ke puncak Bogor tidak terlalu jauh hanya memakan waktu sekitar 30 menit perjalanan.

30 menit berlalu akhirnya mobil rombongan Sarah dan keluarganya pun tiba di lokasi puncak Bogor. Mereka tampak senang sekali bisa berlibur bersama-sama. Mereka berangkat pukul 07:34 dan sampai pukul 08:05.

“Wihh MaasyaAllah, bagus banget dah tempatnya, eh Niss fotoin aku disini dong” Ucap Lia menampakan ekspresi wajah yang sangat senang.

“Baru juga nyampe Li, nanti lagi aja pas di perkebunan teh nya, tempatnya jauh lebih bagus" Ucap Nissa.

“Yauda, yuk kita kesana gimana?” Tanya Gus Ahkam, yang lain pun setuju untuk mengunjungi kebun teh.

Sesampainya di perkebunan teh, banyak para wisatawan yang tengah asyik berfoto-foto, dengan berbagai macam gaya.

“Mas, kita foto disana yu, bagus banget kayaknya” Ajak Sarah pada Gus Zain.

“Hmm, ayok” Gus Zain pun mengambil sebuah kamera di tasnya dan meminta bantuan Gus Ahkam untuk mengambil foto.

“Kam, sini!” Panggil Gus Zain, Gus Ahkam pun langsung menghampiri Gus Zain.

“Kenapa?”

“Tolong fotoin saya sama Sarah” Ucap Gus Zain, dan mereka pun berpose untuk foto.
Sedangkan yang lain juga tengah asyik mengambil foto foto aesthetic mereka.

Ana Uhibbuka Fillah Gus💚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang