04 April 2020 - 22 Juli 2021.
Kehidupan mewah layaknya dongeng memang menyenangkan, namun apakah kau kuat menjalaninya?
Ketika seekor bebek kampung yang menjadi angsa dan diberi ujian dari para saudara tirinya yang tidak menginginkannya.
⚠warning⚠...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yerin pov.
Malam sudah kembali muncul yang berarti hari ini akan berganti menjadi esok, dan entah apa yang terjadi besok hari ini aku benar-benar sangat bahagia sekali disini bersama mereka, mereka yang telah berubah.
Aku sangat bersyukur pada Tuhan karena sudah memberikan kebahagiaan untukku hari ini dan aku berharap hari esok juga akan tetap seperti ini sampai selamanya, tidak ada lagi perdebatan, airmata atau perkelahian apapun, yang aku mau seperti ini tidak lebih dan tidak kurang.
Apakah bisa?
Aku memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar dipinggir pantai untuk menenangkan perasaanku sejenak, mungkin terlihat aneh dimata orang lain karena malam-malam seperti ini aku malah berjalan disana.
Setelah berjalan sedikit jauh dari rumah sewaan namjoon oppa aku pun akhirnya duduk dipasir yang kering, aku memejamkan kedua mataku untuk merasakan tiupan angin yang menerjang wajahku.
Apa aku siap mengatakannya?
Apa aku mengatakannya?
Aku takut.
Aku takut semuanya akan terjadi lagi.
Aku takut mereka berpikir yang tidak tidak padaku.
Apa semua orang kota akan memikirkan hal yang sama jika seseorang bekerja di sebuah club atau bar?
Aku memeluk lututku seraya menyembunyikan wajahnya disana, pikiran negatif terus saja menghantuiku setiap malam.
Terkadang aku selalu teringat dengan appa, bagaimana appa tersenyum padaku, mengusap rambutku dan bahkan memelukku, aku ingin merasakan bagaimana appa selalu disisiku.
Eomma tidak pernah mau menceritakan lebih jauh tentang appa, katanya jika kita menceritakan seseorang yang sudah pergi dia akan tidak tenang disana maka dari itu aku selalu menatap foto appa saja, padahal banyak yang ingin ku tanyakan pada eomma tentang appa.
Dimana pekerjaan appa, teman dekat appa dan satu lagi yang selalu ingin ku tanyakan pada eomma tetapi aku tidak berani mengatakannya karena aku takut jika eomma mengingatnya akan terjadi yang tidak tidak pada eomma atau pun membuat eomma sedih, yaitu
Kematian appa.
"Appa aku merindukanmu.."lirih ku.
"Dia juga pasti merindukanmu disana"
Aku spontan mengangkat kepalaku menatap seseorang yang sudah berada disampingku dengan sangat terkejut.
