36.hilang

621 86 17
                                    

Yerin menatap lurus perkarangan rumah tersebut dari dalam jendela kamar yang sudah seharian ini mengurungnya sampai saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yerin menatap lurus perkarangan rumah tersebut dari dalam jendela kamar yang sudah seharian ini mengurungnya sampai saat ini. Tidak ada lagi yang bisa yerin lakukan selain terdiam termenung seperti patung tak bernyawa, bahkan wajahnya pun mulai pucat serta tatapannya yang selalu kosong seperti tidak ada lagi semangat hidupnya disana.

Clek!

Mingyu memasuki kamar tersebut lalu segera menghampiri yerin lalu memeluknya dari belakang.

"Kau tidak lapar hm? Sudah seharian kau terus menerus seperti ini"ucap mingyu seraya mengirim aroma yerin yang membuatnya mabuk.

Hening.

Yerin masih terdiam disana tanpa berniat membalas ucapan mingyu atau sekedar menggerakkan tubuhnya.

"Kau harus makan, aku tidak mau kau sakit"ucap mingyu lagi dan langsung menggendong yerin begitu saja keluar kamar dan menuju meja makan.

Oh ayolah kini yerin benar-benar seperti boneka hidup yang dimainkan oleh mingyu, apa dia tidak berpikir yerin seperti itu karenanya?!

Mingyu menyuruh pelayan dirumahnya untuk menyiapkan makanan untuk yerin dan bukannya mendudukkan yerin dikursi disebelahnya mingyu malah mendudukkan yerin di pangkuannya seraya memeluk yerin erat seperti enggan untuk kehilangan yerin walaupun sedetik.

"Aku tahu kau lapar sayang, sebentar lagi makanannya siap kok"mingyu mendongakkan kepalanya tersenyum lebar kearah yerin dan tentu saja yerin lagi-lagi hanya diam disana.

Plesbek.

"Aku tahu semua.."mingyu tersenyum.

"Kau tahu apa? Apa maksudmu rahasia? Apa hubungannya dengan appa ku?"tanya yerin bertubi-tubi.

"Tentu saja ada hubungannya dengan ayahmu, jelas-jelas ayahmu terlibat disini dan juga termasuk rahasia besar keluarga angkatmu itu dari kau sayang"balas mingyu masih memainkan rambut yerin tanpa menatap kearah yerin.

"Ada apa dengan appa ku? Apa lagi yang mereka lakukan? Cepat katakan padaku?!"

Mingyu mengangkat sebelah alisnya menatap kearah yerin.

"Baiklah jadi sebenarnya appa mu itu sudah dibunuh oleh mereka"ucap mingyu dan membuat yerin terkejut setengah mati.

"Kau tahu kenapa eomma angkat mu itu sangat peduli padamu, dan sangat ingin mengurusmu bahkan menjadikanmu anaknya?"mingyu kembali memainkan rambut yerin disana.

"Karena eomma adalah-"

"Noo sayang,dia berbohong..dia melakukan itu karena dia merasa bersalah atas kematian ayah mu"potong mingyu dengan menempelkan jari telunjuknya pada bibir yerin.

The Devil's Of Love{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang