R 16+
[Warning: Berisi adegan perundungan dan kata-kata kasar berupa umpatan.]
Rangga merasa bahwa hidupnya tidak berguna, rasa sunyi dan sepi akibat ditinggalkan serta tak dianggap rupanya berpengaruh besar pada kepribadiannya.
Selain itu, dia juga...
Terima kasih buat kalian yang udah menyempatkan waktunya untuk membaca karya saya. Saya tahu kalau karya ini belum sempurna dan banyak kurangnya, tapi saya harap kalian suka dengan alur cerita dari Rangga.
Oke, di sini saya membawa karya baru. Masih anget dan baru update. Jangan lupa mampir ya.
Judul : Boy with Earphone.
Blurb: Ardion Dirgantara tidak suka kebisingan, suara itu membuat kepalanya berdenyut nyeri. Lelaki itu lebih suka meredam suara bising itu dengan earphone hitamnya.
Dion suka suasana yang tenang dan damai.
Namun apa jadinya jika tiba-tiba saja seorang gadis berisik datang ke kehidupannya tanpa diundang. Mengganggunya dan merusak kedamaiannya.
"Dion, jawab gue!"
"Dion, sini lihat gue."
"Dion gue selalu berkhayal kalau lo itu pangeran berkuda putih gue, dan gue adalah Tuan Putrinya."
Dion melirik gadis itu sekilas, lalu kembali membaca bukunya. Mengabaikan gadis itu berceloteh sesukannya.
Untukmu yang hadirnya tak terduga. Aku tidak mengerti kenapa semesta mempertemukan kita. Untuk alasan apa semesta membuat kita terus bersama. Namun yang jelas, aku rasa semesta memilih pilihan yang tepat. Bersamamu aku mengerti banyak hal. Terima kasih semesta. -Ardion Dirgantara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa mampir ya!
Syukur-syukur kalau ditaruh di reading list😁 canda reading list.
Intinya makasih banyak buat kalian para pembaca Rangga sekaligus saksi hidup dari seorang pemuda bernama Rangga. Pemuda tulus namun sulit dalam mendapatkan kebahagiaan. Pemuda lembut yang selalu dikasari. Dan pemuda penuh kasih sayang yang terbiasa dicampakan.
