Hai, aku cuman mau bilang, meskipun cerita ini udah tamat jangan lupa tetap vote dan komen sebanyak-banyaknya ya !Selamat membaca !
Prolog + Cast
______________________
"Minho Arkhana Derren! Mas 'kan udah bilang, berhenti ikut balapan liar kaya gitu! Kamu tuh gak bisa banget sih dibilangin!"
"Aku bosen, Mas, seharian di rumah doang," sahut si anak kedua yang masih duduk males di sofa.
"Seharian di rumah palamu! Kamu 'kan ada jadwal kuliah, kamu udah semester 6 Kha, bentar lagi nyusun skripsi belajar yang bener! Kalau gak lulus gimana?"
"Pasti lulus lah, 'kan ada mas Aresh yang bantu ngerjain."
"Mas udah sibuk ngurus perusahaan Kha, gak mungkin bantuin nyusun skripsi."
"Ya udah bayar orang aja, banyak tuh jasa-jasa bikinin skripsi, beres 'kan? Hidup tuh jangan dipikin pusing, Mas, nanti cepet tua."
Aresh hanya bisa menghela nafas panjang mendengar jawaban adik pertamanya.
___________________________
"Changbin Ardanta Derren! Kamu gak bosen bikin anak orang babak belur terus? Mau jadi apa kamu ini, hah?"
"Mau jadi petinju, Mas," balas si anak ketiga santai.
"Tinju itu di ring bukan di jalanan!"
"Mas heboh banget sih, aku 'kan cuman ngebogem si Mark sama Guanlin doang."
"Mark itu anaknya salah satu kolega perusahaan kita! Kalau dia batalin kerjasama dengan perusahaan kita, kita terancam bangkrut, Ardan. Kamu mau makan sama garam doang?"
"Ya kalau bangkrut Mas tinggal bikin perusahaan baru aja, gampang 'kan? Mas 'kan jenius."
Kangmas memijit pangkal hidungnya yang terasa berdenyut.
"Jelasin kenapa kamu mukulin mereka?"
Si anak ketiga berdecak keras. "Mereka senyum-senyum genit ke Ayen, aku gak suka."
Astagfirullah.
Aresh mengusap dada sabar.
Kenapa adiknya jadi begal begini ya gusti ...
__________________________
"Dek, Mas nerima laporan kamu ngeluarin banyak uang dari ATM,kamu pake buat apa?"
"Aku beli make up, Mas."
"Make up lagi? Segini banyak? Bukannya minggu kemarin kamu udah beli?"
"Ini keluaran terbaru, Mas, baru launching kemarin, jelas aku gak boleh ketinggalan dong."
"Dek, kamu tuh masih kelas 2 SMA jangan segala ditempelin di wajah nanti kulit kamu rusak gimana?"
"Gak akan! Udah Mas tenang aja. Lagian uang Mas masih banyak 'kan? Bisa buat perawatan ke dokter," sahut si bungsu dengan senyuman manisnya.
"Oh iya, Mas! Transferin uang lagi ya ke rekening aku, lusa aku mau party sama temen di apartment Nancy soalnya."
"Jeara Ayenzia Derren, Mas gak suka ya kamu pemborosan kaya gini."
_________________________
Bangchan Areshta Derren harus kelimpungan mengurus ketiga adik nakalnya. Ia harus berperan sebagai kangmas, ayah sekaligus ibu untuk mereka setelah orang tua mereka meninggal lima tahun lalu.
Bangchan yang baru saja lulus kuliah harus menerima kenyataan pahit itu. Ia terluka, terpuruk karena kepergian orang tuanya. Terlebih saat itu Ayen baru saja memasuki sekolah menengah pertama.Adik bungsunya itu masih muda untuk menerima kenyataan ini. Karena itu Bangchan bangkit. Ia harus bertanggung jawab atas kehidupan ketiga adiknya yang luar biasa nakal itu.
Minho yang hobi balapan liar dan sering ugal-ugalan di jalan.
Changbin yang sering tawuran dan tidak segan-segan memukul siapapun yang berani mendekati Ayen di depan matanya.
Dan Ayen, si bungsu yang merupakan anak perempuan satu-satunya di keluarga Derren yang hobby belanja dan menghabiskan uang jatah sebulan hanya dalam sehari keliling mall.
Bangchan butuh seseorang yang mendampinginya menjaga ketiga adiknya. Atau haruskah Bangchan mencarikan pawang untuk trio Derren agar mereka tidak nakal lagi?
Tapi bagaimana bisa? Jangankan mencari pawang untuk trio curut itu,untuk dirinya sendiri saja Bangchan tak punya waktu. Diusianya yang sudah menginjak 28 ini ia bahkan sudah lupa bagaimana rasanya berpacaran.
Bangchan memutuskan untuk menjomlo demi mengurus ketiga adiknya yang semakin hari semakin banyak tingkah. Tadinya Bangchan pikir bisa mengurus mereka sendirian tapi sepertinya keadaan akan tambah buruk, apa lagi ia sangat sibuk mengelola perusahaan peninggalan mendiang ayahnya. Mau tak mau ia butuh bantuan neneknya. Nenek dari ayahnya, kalau nenek dari ibunya sepertinya takkan berpengaruh, beliau terlalu memanjakan trio curut dan itu tidak baik menurut Bangchan.
Jadilah di sini Bangchan sekarang, berdiri di balkon kamarnya untuk menelpon sang nenek dan meminta bantuan mendidik trio curut untuk kembali ke jalan yang benar.
_________________________
To be continue...Mulai Chapter depan, narasinya akan menggunakan nama lokal mereka :)
Bangchan sebagai Aresh
Minho sebagai Arkha
Changbin sebagai Ardan
Ayen sebagai Ayen / JearaKalian cukup ingat---
yang bijaksana itu Aresh
yang absurd dan begajulan itu Arkha
yang begal dan suka tawuran itu Ardan
Dan yang suka ngabisin duit itu AyenHyunjin as Haekal Jendra
(mostly in all of my book, his name is Haekal, except GERHANA, kalau di book GERHANA, nama dia Panji)Han female verse as Jihan Pradipta Basyir (her name always Jihan, Jiana or Hana)
Felix female verse as Felicia (her too, always Fely, Felicia, or Lixy)
Seungmin female verse as Resya (this is her new name wkwkwk in the other book her name is Sherlin, Elin, and Mini)
Jadi guys, aku udah terlanjur bikin narasi dengan nama lokal dan butuh waktu buat ngubah ke nama korea lagi, kaya waktu aku ngubah dari nama korea ke nama lokal :'( salahkan saja aku yang plinplan ini huaaa :'(
Jadi setiap chapter bakal aku ingatkan kembali nama lokal dari ke 8 pemain ini soalnya plesetan namanya jauh dari nama aslinya kaya Changbin---harusnya Abin malah kubikin jadi Ardanta :'(
Miaaaaan :'(
Kalau cast pendukung, aku rasa namanya bakal ku mirip-miripkan dengan nama asli mereka.
Semoga kalian suka :)
Ini baru permulaan ya, gak tahu updatenya lagi kapan, jadi jangan lupa follow akun @Anindira_kim dan tambahkan ceritanya ke perpustakaan biar kalian dapat notif pas aku update!
Dan, jangan lupa vote dan hujani aku dengan komen haha ...
See you!
LoveStay
Dira

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Keluarga DERREN [ SEGERA TERBIT ]
Teen FictionBangchan Areshta Derren harus kelimpungan mengurus ketiga adik nakalnya. Ia harus berperan sebagai kangmas, ayah sekaligus ibu untuk mereka setelah orang tua mereka meninggal lima tahun lalu. Aresh yang baru saja lulus kuliah harus menerima kenyataa...